Senin, 31 Desember 2012

Note akhir th 2012

------* Catatan kecil akhir tahun 2012 *-----

----  Pergantian identik dengan perpisahan,sbgmn detik ke menit,hari ke bulan dan  tahun ke abad.
Pasang surut dalam masa itu membutuhkan penelitian atau intropeksi diri,
dimana letak kesalahan,kekurangan dan kelebihan kita selama mengikuti dan menjalani bersama putaran atau rotasi bulan dan matahari.
----  Bukan sedikit kita melampau batas kemanusiaan dengan sombong ,angkuh,egois, yg tidak pernah kita sadari.
hanya kebaikan yg perlu di tingkatkan untuk mengubah suatu perjalanan di masa datang.
Berapa banyak oang yg gagal dan jatuh di perjalanan hanya karena sifat dan keburukan yg mereka kerjakan.
---- Bergantilah duka dengan suka,
---- Bergantilah lawan dengan kawan
---- Bergantilah pengkhianat dengan sahabat
Semua itu tak kan mengurangi kecantikan dan ketampananmu tidak pula menghabiskan hartamu.
---- Jangan biarkan rongga hati terisi dengan kebohongan.pengkhianatan,kemunafikan,dan penghinaan.
----- Penuhilah hati dengan kejujuran dan keikhlasan untuk kebersamaan..saling memberi dan menerima kebaikan serta teguran.
---- Itulah hati yg bersih di jiwa yang ikhlas.
gantinya tahun memberi arti yg luas bila mau memaknai,
katakanlah perpisahan bila anda bener2 sudah mati, sebelum mati lebih baik lambaikan tangan.



---- selamat memperjuangkan diri di tahun 2013 semoga matahari tetap bercahaya menerangi jalan yg kita akan lalui.
jauhkanlah rasa gelap hati menuju tersenyum di pergantian ini


Sabtu, 29 Desember 2012

Bulan redup tertutup awan

Cinta di bangun untuk memperbaiki kesalahan
tak ada kesalahan yang bisa di atasi tanpa adanya rasa cinta perdamaian
perdamaian harus berlandaskan keadilan
keadilan hanya bisa di capai dengan ketaqwaan.

Banyak orang berbicara tentang cinta dan kasih sayang, seakan tak pernah sepi dunia ini dengan berita CINTA.
Anak2 butuh cinta yg tua2pun mengagungkan cinta.
semakin mengagumi cinta semakin besar tantangan yg di hadapinya,,cinta butuh perjuangan dan pengorbanan.
Namun di jaman sekarang ini banyak cinta yang berbuah duka,,Nafsu lebih maju dari pada akal sehatnya akhirnya, cinta di korbankan,,berapa gadis hilang kepercayaannya hanya karena putus cinta,,?
berapa banyak cowok yang menenggelamkan dir ke minuman hanya karena gagal bercinta,,,?
seandainya anda mau menghitung orang yg gagal bercinta ,di jamin kalkulatornya sampai rusak tak bisa ditebak jawabnya.

Harumnya cinta semerbak di mana2,,
dari kanan ke  kiri , depan dan belakang penuh dengan dagangan cinta,
ada yg terbungkus oleh rasa malu tapi mau
ada yg telanjang langsung tembak dengan I Love You
ada yg di bumbui dengan hati ragu
sampai ada yg obral karena tidak laku
semuanya dengan alasan cinta

Bisik rayu nan merdu, membuat kuncup bunga -bunga  berguguran sebelum berkembang,
tak ada rasa malu atau takut , semua di alamatkan kepada cinta.
Cinta memang lahir bersama fungsinya akal,
otak selalu ada ruang untuk memikirkan tentang cinta. terkadang hingga kanker otakpun melanda.
berawal dari ketemu, di ikuti dengan bicara kemudian duduk bersama ,yang akhirnya memutuskan unuk janjian ketemu lagi.

Dalam pertemuan yg kedua ini ,,cewek akan di ajak ke suatu tempat yg tak terjamah oleh orang lain,cinta menghalau rasa takutnya jadi pemberani seperti pahlawan aja ya,,?
Kalo buat pergi atau traktir sang pacar ,atau beli hadiah,,
ngajak jalan duitnya disediakan. kayak milyuner yg siap dg ATM-nya disemua bank .
Giliran ceweknya minta di nikahi ? Katanya belum kerja,belum mampu memberi nafkah
masih kecil, masih kuliah, masih sekolah, kakanya saja belum nikah,,tapi udah pinter meraba-raba kuncup bunga.
Kalau si cewek gak mau diraba di bilangnya tega amat.. Gak cinta dechh !!!


Gugurlah bunga dalam dekapan kumbang penghisap madu asmara.
kalau Cinta itu  buta lebih baik menjadi penjual tongkat spy Cinta tak berhamburan jatuh tiada berharga.
kasihanilah cinta yang ada di jiwa ketulusan,
jangan engkau sia-siakan dengan alsan setan yg terbungkus otak kankeran.





Kamis, 27 Desember 2012

Harumnya sajadahku

                                            kisah nyata sajadah wangi
                                                   --------------------------

Masa labil memang penuh ketidak pastian yg akan di lakukan,
banyak keinginan tanpa ukuran,sehingga semua menjadi rancau tp dengan sekuat hati memilih satu yg pasti yaitu berserah diri.

Ada seorang anak muda yg setiap hari hanya sesuka hati,tanpa arah dan tujuan, bukan bingung tp itu kebiasaan.

Suatu hari dia menemukan salah satu cara untuk menjadi loyal terhadap kehidupannya yg sekian lama dia hidup tanpa pondasi keyakinan dan kejujuran.
ketika hari-harinya di penuhi denga masalah, ia tak bisa mengatasinya dengan baik,dari masalah yg kecil hingga yang besar,semua jauh dari solusi untuk penyelesaian.

Hampir tidak kuat menahan aroma masalah kehidupan yang menyengat untuk di selesaikan,
Pergaulan yg semakin bebas tanpa batas membuat ia semakin jauh dari aturan kebenaran..

ia mulai beerpikir apa dan siapa tempat meminta bantuan dan pertolongan,,mau sujud tak mengerti cara melaksanakannya,,
dalam kebingungannya itu ada secercah harapan untuk menjawab smua msalahnya.

dengan semangat pengetahuan ia pergi ke salah satu ustadz,
Dari pak ustadz di sarankan untuk selalu dekat denga Tuhan,
pagi siang dan malam belajar mengamalkan ilmu dari pak ustadz,,yaitu tentang taqorub ilalloh.
seminggu sudah hafal rukun dan syaratnyapun segera di penuhi cara-cara bersandar kepada Alloh, yaitu tentang sholat,,

Berbekal ilmu yang pas-pasan di iringi harapan dan keikhlasan, diambillah sehelai sajadah
kemudian ia di hamparkan,,dan berdiri tegak menghadap kiblat,
tanpa keramaian sperti dulu lagi,tanpa foya-foya menghabiskan waktu dan uang,yg ada kini keseriusan dan kefokusan,
sekarang waktunya berserah diri demi kwajiban dan ketenangan hati.

Subhanalloh,,ketika sujud, sajadah yg sederhana itu menimbulkan aroma wangi,
seolah aku tak percaya namun ini pasti dan bukan mimpi,
aku tak mengerti siapakah yang memberi minyak wangi itu. (gumamnya dalam hati).dan itu hingga hari ketiga di tahajudku.

karena penasaran,,aku mengganti dengan sajadah baru yg sengaja kubeli di pasar,,
Malampun tiba, aku siap melaksanakan sholat malam di hari ke-empat,,ternyata dalam sujud masih menyisakan wewangian itu,,
sungguh mengherankan hati yang lagi memohon ini..
ke-esokan harinya aku mendatangi pak ustadz, dan kutanyakan apa yg terjadi selama ini,
setelah sampai di rumah pak ustadz,,aku uraikan semuanya kemudian pak ustadz menjawabnya dengan sebuah ayat,,qur;an yg berbunyi,,

  " Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,
maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku,
maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah- Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

(Al- Baqarah 186)

Ia sangat bersyukur bisa mengembalikan diri kejalan yang di ridhoi,,
dari sejak itu ia menjadi lebih setia dengan waktu untuk mengatasi semua masalah yang ada lewat sajadah wanginya,,
tiap malam berdoa mendekatkan diri yg sekian lama jauh,
terang sudah jalan yg harus di lalui,,di dunia ini tak ada masalah yg berat dan besar,
sebab masih ada yg besar yaitu Alloh yg Maha Besar,,lainnya kecil semua.

kisah nyata ini bersumber dari seseorang yg aku tuangkan untuk di jadikan pemahaman bersama,
bahwa setiap masalah , baik yg kecil atau besar itu ada yg mengaturnya, tugas manusia adalah mencari solusinya dengan mendekatkan diri kepada Yang Maha Pengatur itu.

Selasa, 25 Desember 2012

kisah -2






Halaman rumah penuh dengan taman yang indah,,elok dipandang mata, segar sejuk udaranya,,Bunga sering menghabiskan waktunya di taman kecilnya.
sesekali memetik dan mencium harumnya mawar sambil jlan-jalan menghibur diri, mengenang dan terkenang saat bersama sang Kumbang,,
Tiba-tiba terhenti sebuah mobil toyota prado keluaran terakhir dengan kaca yg di lapisi protector warna hitam di depan rumahnya,,
perlahan Bunga melihat siapa yang datang,,ketika di buka kaca mobilnya ada sebuah suara panggilan memberi surprise,,bungaku,,,? ingatkah akan aku,,,?
ternyata kumbang datang menghampiri bunga yg sedang dirundung rindu.

Bahagianya Bunga hilanglah sudah,,karena sang pengobat rindu telah ada di depan mata..di ajaklah masuk kumbang,kebetulan Bunga lagi sendirian, karena orang tua lagi keluar kota,
Sangat kesempatan akan terjadi nostalgia dari ML di telpon dan inet menjadi nyata,,
sehabis minum kumbang mulai beraksi setelah sebulan tak ada kabar , Bungapun menyambut dengan kehangatan ,,bagai nyayian,,terjadilah apa yg akan terjadi,,,ibarat pintu terkunci didalam, tahu-tahu ada orang datang membukanya,,sungguh suatu keasyikan tersendiri.

Tak ngobrol terlalu lama,Kumbang dan Bunga terjebak nyanyian setan,,dengan rela dipakai oleh Kumbang,,setelah kumbang puas, ternyata kumbang mulai menjauhi Bunga,,
Bulan yg tak di undangpun tiba-tiba muncul lewat depan rumah Bunga, karena pernah kenal maka Kumbang menyapa Bulan,,dan Bunga mulai layu di depan Kumbang dan Bulan.
singkatnya kisah adalah terjadilah perang bathin dan mata Bunga..dan tepat rasa curiga Bunga bahwa Bulan suka dengan Kumbang,,( kumbang play boy ).
Kini Bunga mulai merenungi kegagalan menjaga dirinya yg diserahkan kepada Kumbang,,dengan beranikan diri menyapa Bulan tentang apa yang di lakukan dengan Kumbang selama pergi,,Bulan terus terang kalau dirinya cinta sama kumbang,,
Hatinya Bunga hancur mendapati kejujuran Bulan,,terjadilah pernag kata,,dasar perempuan lonthe,,bisanya main eceran saja,sok suci kamu,,waduuh ramelah saat itu,,Berdua antara Bulan dan Bunga saling mengejek,,dasar loe mau mati saja masih berlagu,kamu bener 2 pelacur penyakitan,,kudoain loe mati cepetan ya,,,? hampir semua kata caci maki mereka ucapkan...ternyata antara Bulan dan Bunga itu tetangga kampung.tapi tak saling kenal dari dulu,sebab kehidupan di kota mengutamakan egoisnya.
dari situlah keadaan semakin meruncing hinga bunga jatuh sakit untuk merebut Kumbang dari genggaman Bulan..aneh lagi kumbang tak di dapat dari keduanya melainkan Kumbang mendapat ganti yang lebih cantik dan kaya dari kedua gadis itu.

Bunga dan Bulan harus merana, menderita,,tiap hari hanya melamun di rundung duka.




satu-satunya jalan mereka hanya merelakan Kumbang jadi milik orang, dan tinggalah penderitaan untuk Bunga dan Bulan.

Kisah -1





    Dua remaja menjalin cinta, sebut saja nama samarannya bunga dan kumbang,, perkenalannya sangat sederhana,menyapa dan di sapa,dari situ terus berkelanjutan menjadi percakapan,,semakin lama percakapannya semakin akrab,lalu pergi saling meninggalkan pergi kearah masing-masing.
Hari bergamti minggu saling mengejar dan selalu terbayang saat jumpa pertama sama Dia.,,hati terpaut  satu sosok wajah yang pernah di lihatnya,rindu menggebu rasa ingin bertemu,saat malampun tak tidur nyenyak , mata tak mau terpejam, gundah,gelisah hati bertahan merinduinya,,harapan untuk bisa bertemu lagi.

Hari nenginjak bulan kemudian bertemu,tertumpah semua rindu,bagai tak ada rasa malu,,merekapun pergi mencari tempat yang mereka sangka adalah tempat yang aman,,ternyata ada pihak ketiga yang melihatnya.
Janji demi janji di ucapkan dari mulut manisnya, akhirnya terjadilah pertemuan2 selanjutnya,hingga tak lancar semua janjinya terpenuhi dan tidak ada yang di ingkari.

   Mereka saling kirim pesan pendek melalui hape jadulnya, membuat janji pertemuan lagi..
suatu hari di malam minggu, terjadi apel kerumahnya,,saling bercengkerama,membuat suasana ramai hatinya tp sepi. keadaannya.,mulai memanjakan diri , di awali pegang tangan,, tapi Kumbang keburu minta di tunjukin kamar mandi.,kamar kecilnya di belakang rumah, bunga menunjukkan kearah pojok bangunan itu. ketika keluar dari kamar kecil itu, si Kumbang mendapati bunga dalam keadaan pakaian transparan yang membangkitkan tugu monasnya kumbang, akhirnya berdua kembali kedalam rumah dan disana tersedia air putih dan susu serta roti.,hanya sebatas pegang tangan dan duduk bermesraan, walau sesekali di cium pipi sang Bunga,dan bunga smakin manja dengan merebahkan kepalanya ke bahu kumbang.
di saat itu kepuasan bertemu kelihatan indah sekali,tanpa ada gejolak asmara yang menggelora,

  Bicara panjang lebar, hingga melupakan waktu makan,,mereka akhirnya pergi ke warung makan yg kebetulan tidak terlalu jauh dari rumah Bunga,,setelah kenyang keluarlah mereka berdua menuju toko penjual elektronik dan terbayanglah hati mereka membeli hape yang punya jaringan 3G spy bisa teleconfrance secara utuh,,jarak menjadi lebih dekat lagi di malam hari,,terjadilah chating dan sharing lebih berani lagi,,kata anak sekarang ML= make loving, di ruang chating,,,

 Bunga yang berseri2 dan ceria itu sangat punya teman namanya BULAN,,apa yg di alami Bunga di ceritakan kepada Bunga,,akhirnya Bulan mulai tertarik kisah-kisah dari Bunga., dari pertemenan itulah antara Bunga dan Bulan menjadi akrab bila dilihat dari lahirnya, tapi hatinya tak ada yang tahu,,
Ketika Bunga dan Bulan berkumpul di rumah Bunga,,datanglah si Kumbang, yang rindu menemui Bunga..bertiga saling menyapa dan akrab di suasana itu.dengan pertemuan itu ternyata Bulan mennaruh cinta kepada kumbang,,,( kumbang jadi idola dari dua gadis ) karena Bulan melihat saat pertama kali Bulan dan Kumbang bertemu berduaan menguntai kemanjaan.

Setelah berjalan agak lama dari keakrabannya itu terjadilah kerenggangan,antara Bulan dan Bunga.tapi masih bisa di jaga keakrabannya, tapi si Kumbang ternyata type orang play boy juga,,Di ajaknya bulan pergi tanpa sepengetahuan Bunga , ( kekasih hati Kumbang yg pertama ),,aman dan aman di alaminya.

Ketika Bunga sedang rindu berat,maka di calling lewat telponya dan kriiinngg,,kriiinngg langsung nyambung dan terjadilah percakapan yg panjang, Bunga telah melepaskan kerinduan yg sekian hari terpendam.malam semakin larut dan dingin percakapannya semakin panas,

Bunga,:  Dingin sayang
Kumbang :  iya disini juga dingin,tapi hangat kok di sampingmu sayang
 
Bunga ;  aku kangen kamu, peluk dong aku,,?
Kumbang   ; kamu peluk bantal guling tapi bayanginya aku yang peluk.
Bunga : sungguh tak bisa hidup tanpamu sayang,,,?
Kumbang : akupun sama sayang kamu  !!
Bunga : tak tahan dingin aku syang,,sini cepet sayang,,,?
Kumbang ; besok saja aku datang ya,,,?
Bunga : sayang,,hangatkan tubuhku dengan pelukanmu,aaahh,,rasanya bagai kenyataan. aahh.
Kumbang ; aahh sayang nanti aku tak tahan juga kalau nafasmu patah-patah macem itu,,bisa basah.
Bunga : apa iya sayang,,aahh nanti bisa banjir tanpa hujan sayang,,kita bisa berenang bersama kita basah-basahan.
Kumbang diam tak berkata,,hanya bergumam,,hmmm ( dlm hatinya mulai terguncang dg rayuan )
Bungapun berkata dengan topik sedikit lain,,,
Sayang sudah makan belum,,,,? sini aku suapin  tapi jangan gigit jariku,,aku tak mau nyuapin pakai sendok lho,,,,?
Kumbang : sayang kok jarimu yang masuk mulutku,,,xixixixixiii,,(mereka berdua tertawa bahagia ).

kumbangpun melayaninya hingga bunga benar-benar menikmatinya,,inilah yang di katakan anak gaul ML - Make Loving 
Bungapun mulai curiga dengan kumbang ===================>> to be continue next page KISAH - 2

Senin, 24 Desember 2012

Diskusi Agama

Pndt Aldore Hamasiah

Di hari yg berbahagia dan penuh kemenangan buat kaum muslimin dan muslimat rahimakulloh,..
SEBAB hari ini telah lahir bagimu JURUSELAMAT , yaitu ISA AL MASIH dikota DAUD yakni BETLEHEM YUDEA di Tana ISRAEL tepat nya di KANDANG DOMBA "..

DIA itu lah yg di tana ARAB oleh Muhammad dan allah nya di akui dan diamini mempunyai jabatan dan gelar Segudang yakni sebagai : Sang RASUL (Rasulullah) ,sang NABI (Nabiyyulallah) , di sebut sang ROHULKUDUS (Rohulullah ) di sebut juga sang FIRMAN (Kalimatuhu) , sang HAKIM yang ADIL (Hakaman Muqshiton) satu satu nya yg di sebut sekali gus sebagai terkemuka di dunia dan di akhirat dan terdekat dengan Tuhan".(wajihan fiddunya wal akhiroti wa winal muqarrobin)
SATU SATU NYA di dalam ALQURAN yg membuktikan bisa membangkitkan orang MATI, sekaligus bisa menyembuhkan Orang sakit. disebut juga : Sang KEBENARAN dalam mengatakan yg benar (Surat Maryam 34).
Bahkan lebih luar biasa lagi satu satunya yg di sebutkan di dalam alquran sebagai "Tanda semesta alam " hanyalah Isa Al masih
===============
..." Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam DIA, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yg di berikan kepda manusia yg oleh nya kita dapat di selamtkan "
Itulah DIA dgn nama kerren " Rasulullah Nabiyullah Rohulullah wa kalimatuhu Sayyidina ISA Al MASIH alaihi salam Hakaman Mugshiton Rabil 'alamin . yg kita peringati di bulan Desember ini sebagai MILAD TAHUN RAHMAT bagi semua mahluk di alam semesta ...

Wabilahitaufik Walhidaya
Wassalamualikum wr wb
.============================>>>>!!!!<<<<=========================


Jawabannya atau sanggahannya adalah
Tuhan mesti punya kriteria ,,lain dengan yang di ciptakannya,,
selanjutnya  makhluk perlu tatanan kehidupan yang serasi , dengan Tuhannya,dan sesama makhluk lainnya,
oleh karena itu di berikan sebuah aturan dan hukum2 dari Tuhan berupa Agama dan ajarannya lewat para Utusan-utusan-Nya dari sejak Nabi Adam termasuk Tuan Yesus hingga Nabi Muhammad.
jadi Tuhan yang Maha Kuasa itulah yang harus di sembah,,
menurut islam perintah menyembah Alloh itu terdapat di surat

" Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa " ( QS. al-Baqarah: 21 )

" Sesungguhnya Aku Tuhanmu! Maka bukalah alas kakimu, karena engkau sekarang berada di Wadi Tuwa yang suci " .( Qs. Thoha ayat 12 )

" Sesungguhnya Akulah Allah tiada Tuhan melainkan Aku, oleh itu, sembahlah akan AKU, dan dirikanlah sholat untuk mengingati-Ku " . ( QS > Thoha :14 )


Dengan demikian Alloh adalah Tuhan semua makhluk..
dan tidak sedikit ayat di bible yg mengakui bahwa Tuhan Hanya Alloh yang pantas di sembah sprti :

[Ulangan 4:35] “Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa TUHANLAH ALLAH, TIDAK ADA YANG LAIN KECUALI DIA.”

[Ulangan 4:39] “Sebab itu sadarilah hari ini dan jangan lupa: TUHAN SATU-SATUNYA ALLAH DI LANGIT DAN DI BUMI; TAK ADA YANG LAIN.”

[Ulangan 5:7] “JANGAN MENYEMBAH ALLAH-ALLAH LAIN. SEMBAHLAH AKU SAJA.”

[Ulangan 6:4] “Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, TUHAN ITU ESA!”

[Ulangan 33:26] TIDAK ADA YANG SEPERTI ALLAH.

[Keluaran 20:3] Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.

[20:4] Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.

[II Samuel 7:22] “Sebab itu Engkau besar, ya TUHAN ALLAH, SEBAB TIDAK ADA YANG SAMA SEPERTI ENGKAU dan TIDAK ADA ALLAH SELAIN ENGKAU menurut segala yang kami tangkap dengan telinga kami.”

[43:12] Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku,” demikianlah firman TUHAN, “dan Akulah Allah.

[Yesaya 46:9] INGATLAH HAL-HAL YANG DAHULU DARI SEJAK PURBAKALA, BAHWASANYA AKULAH ALLAH DAN TIDAK ADA YANG LAIN, AKULAH ALLAH DAN TIDAK ADA YANG SEPERTI AKU,

[Yesaya 49:26] Aku akan memaksa orang yang menindas engkau makan dagingnya sendiri. Dan mereka akan mabuk minum darahnya sendiri, seperti orang mabuk minum anggur baru, SUPAYA SELURUH UMAT MANUSIA MENGETAHUI, BAHWA AKU, TUHAN, ADALAH JURUSELAMATMU DAN PENEBUSMU, YANG MAHAKUAT, ALLAH Yakub.

[Yesaya 54:5] Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN SEMESTA ALAM namaNya; yang menjadi PENEBUSMU IALAH YANG MAHAKUDUS, ALLAH ISRAEL, Ia disebut ALLAH SELURUH BUMI.

[Yesaya 60:16] …. maka engkau akan mengetahui, bahwa AKULAH, TUHAN, JURUSELAMATMU, DAN PENEBUSMU, YANG MAHAKUASA, ALLAH YAKUB.

[Yesaya 63:8] Bukankah Ia berfirman: “Sungguh, merekalah umatKu, anak-anak yang tidak akan berlaku curang,” maka IA MENJADI JURUSELAMAT MEREKA.

[63:9] dalam segala kesesakan mereka. BUKAN SEORANG DUTA ATAU UTUSAN, MELAINKAN IA SENDIRILAH YANG MENYELAMATKAN MEREKA; Dialah yang menebus mereka dalam kasihNya dan belas kasihanNya. Ia mengangkat dan menggendong mereka sejak zaman dahulu kala.


  


Abadi Namamu

Saat kau merasa masalahmu semakin rumit dan sulit,
Allah selalu ada di sisimu ...
Saat kau merasa menyesal atas keputusan yang telah kau ambil,
Allah akan ada disampingmu ...
Saat kau merasa tak ingin melanjutkan hidupmu ...
saat kau mulai tidak percaya terhadap kemampuanmu ...
saat kau mulai frustasi ...
saat kau tak ingin melakukan apa pun ...
saat kau mengalami kegagalan demi kegagalan ...
saat kau pulang dengan tangan kosong dari suatu urusan ...
saat kau tak mendapatkan apa yang diharapkan ...
Allah akan berada dipihakmu ...
Allah selalu ada bersamamu ...
Dia tak pernah meninggalkanmu ...
Kaulah yang mungkin pernah meninggalkan-Nya ...
Ingatlah, jangan pernah menyerah sedetik pun ...
Jangan pernah berputus asa dari rahmat-Nya ...
Berbaik sangkalah kepada-Nya ...
Berharaplah hanya kepada-Nya ...
Yakinlah, Dia akan memberi jalan keluar atas semua masalahmu ...
Percayalah, Dia akan memberi ketetapan terbaik atas hidupmu ...

Kau hanya perlu berikhtiar ...
Diiringi doa tanpa lelah ...
Lalu disempurnakan dengan
bertawakal dan bersabar ...
Sungguh, Dia tak pernah mengabaikanmu ...
Mulai sekarang, berjanjilah
kau akan mendekati-Nya ...
Mulai sekarang, berjanjilah
kau akan membuang semua prasangka burukmu ...
Mulai sekarang, berjanjilah kau tidak akan pernah berputus asa lagi ...

Dunia Maya

     Seiring peradaban dunia yang semakin maju,dunia yang luas menjadi sempit dan kecil.
Akal  dan pemikiran manusia terus berinovasi mencari dan menciptakan teknologi yang tercanggih. memendekkan jarak antar negara di belahan bumi. di ciptakannya pesawat terbang yang melintasi udara memendekkan jarak  tujuan..televisi dan celullar hingga internet / networking sungguh menjangkau semuanya yang belum pernah ada sebelumnya.

Sudah tentu semua yang ada di langit dan di bumi ada manfaatnya bagi manusia,manusia sekedar mengembangkan akal pikirannya saja.
Berbagai kisah dari yang sedih, romantis, pencerahan,diskusi,,kini tersedia di internet / dunia maya,
tanpa harus bertemu atau bertatap mukapun bisa, apalagi dengan webcam,akan terasa dekat disampingnya.
Dunia Maya memberi peluang besar untuk sharing berbagai segi dan tatanan, dari sekedar pertemenan / friendship ,berbisnis sampai jalinan hubungan seprti keluarga,,ada hubungan suami dan istri, keponakan , paman adik dan kakak.seperti di dunia nyata.

 Semakin dekatnya hubungan dari jaringan sosial bisa juga menjadi perjumpaan yang akhirnya terjadi hal- hal yang pernah di sharing ketika di jaringan.,ada yang suka,bahagia ada pula yang menderita ,karena Photo Profile lain dari orangnya.
Tidak sedikit pula yg kecewa sebelum jumpa,,saling merayu dan tergoda kemudian putus di jaringan,,dan itu menyakitkan juga,
cemburu,pilu,,sedih dan haru,,,bercampur aduk jadi satu, ( pacaran ala maya ) maka dari itu anggaplah jaringan sosial ini hanya gurauan belaka,
Ambillah yang baik dan tinggalkan yang buruk,,ingatkan diri kita bahwa hidup hanya sementara,,ikutilah perkembangan dunia sesederhana mungkin supaya tidak terjebak dalam lingkaran yang kurang berguna.
 Bila kita renungi,,jaringan sosial merupakan kerugian besar,bangun tidur, atau mau tidur sipaksa membuka dompet untuk bisa internetan,hanya sebuah bayangan semu, walaupun ada kebaikannya.
pertanyaannya adalah,,seberapa pentingkah internetan itu supaya bermanfaat,,,?
karena di negara maju,,dengan internetan mengalami kenaikan kejahatan dan perselingkuhan.

untuk mengahkhiri pertemenan bukanlah sulit tapi dosa yang ada perlu di maafkan









Minggu, 23 Desember 2012

Iman kepada Malaikat

 Rukun iman yg kedua dari enam rukun iman yaitu beriman kpd Malaikat,

Seorang muslim wajib beriman kpd Alloh dan Malaikat,
Alloh meciptakan mereka sebagai makhluk yg taat pada-Nya. Alloh mensifat2nya sbg hamba-hamba yg di muliakan, Malaikat tidak mendahuli-Nya dengan ucapan, dan para Malaikat tunduk patuh dengan perintah Alloh, sbgmna tercantum dalam ayat quran,," Alloh mengetahui segala sesuatu yg di hadapan mereka ( Malaikat ) dan dari belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafaat melainkan orang-orang yg di ridhoi Alloh, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya " ( QS. Al-anbiya. 28 )
    Kepatuhan atau ketaatan Malaikat kpda Alloh bisa kita lihat saat Alloh menyuruh sujud kepada Nabi Adam,merekapun bersujud menghormati Nabi Adam yg tadinya mereka sedikit protes atas di ciptakan manusia sbg kholifah di muka bumi,,
Malaikat yg di ciptakan dari cahaya itu berkelompok, di antaranya ada yg memanggul Al arsy, ada yg menjaga langit,menurunkan hujan, menjaga jannah dan neraka, ada yg membagi rizki, dan mencabut nyawa semua makhluk smua di lakukan atas perintah AllohMereka
tidak makan dan minum sbgmna manusia,tpi makanan dan minumannya hanya bertasbih,bertahmid, istighfar liman filardhi,( memohon ampunan buat yg di bumi )dan bukan istighfar buat diri sendiri, sebab hanya di karuniai akal tanpa nafsu,Imannya para malaikat disebut MAUQUF ( iman yg stabil ) loyal kepada perintah Alloh.
Telah di tetapkan juga dalam hadist shohih dari umul mukminah Aisyah ra, bahwa Nabi bersabda, " Telah diciptakan para Malaikat itu dari cahaya, dan telah diciptakan para jin itu dari nyala api, dan telah diciptakan Adam sebagaimana yg telah disifatkan kepadamu ( dari tanah ). ( HR.shohih Imam muslim )
Sekilas singkat tentang Malaikat adalah sbg makhluk yg tiada pernah salah,karena tunduk dan patuh kpda Alloh sprti saat tunduk sujud kpd Nabi Adam atas perintah Alloh, sbgmna tercantum dalam alquran,, Alloh berfirman,," Dan ketika Alloh perintahkan kpd seluruh malaikat ( dan penghuni surga ) usjudu li adam,,sujudlah kamu kepada Adam,,fasajadu,.maka Malaikatpun sujud kepada Adam illa iblis kecuali iblis, aba wastakbar, membangkang dan sombong dan dgn kesombongannya ( tidak mau sujud kpd Adam ) membuat iblis menjadi kafir (ingkar). ( QS. Al-baqoroh. 34 )

Beriman kpd Malaikat sbg yaitu mengimani adanya Malaikat dan tugas2nya,,sprti menyampaikan wahyu kpd Rosul2 Alloh yaitu Malaikat jibril \ roh kudus,percaya dg sifat2nya yg tinggi,dan sbg makhluk yg di muliakan disisi Alloh, sprt trcantum dalam ayat 26 - 27 surat Al-anbiya, Alloh berfirman.. " Sebenarnya ( Malaikat - Malaikat itu ) adalah hamba-hamba yg di muliakan, mereka tidak mendahuli-Nya dg perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya "Malaikat mengajak kepada kebenaran sedangkan syaithon mengajak kpd kemungkaran,, Betapa pentingnya mengenal keimanan yg menjadi sah-nya suatu keyakinan sbg referensi dalam kehidupan,tentu kita pelajari Rukun Iman kpda KITAB-KITABNYA.Yg Insya Alloh akan kami tulis dilain kesempatan.Pengertian Iman itu sndiri adalah percaya dalam hati,yg di ucapkan dg lisan dan di lakukan dg badan bertambah dg kebaikan dan berkurang dg kemaksiatan.sprti trcantum dalam alquran Alloh berfirman " supaya keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka ( yg telah ada ) ( QS, Al-Fath. 4 ) Tambahnya keimanan dg amal sholih, Alloh jalla wa 'ala berfirman,," INNAL HASANATIL YUDZHIBNAS SAYI AH,,sesungguhnya perbuatan2 baik itu menghapus perbuatan2 yg buruk ( QS. Hud.114 )

Aku sering membaca debater muslim yg belum mengerti tentang Malaikat jibril dg nama lainnya adalah RUHUL QUDUS, tp bukan di muliakan melainkan di lecehkan,ini sangat penting untuk di luruskan, jangan biarkan debater yg belum paham trs memojokkan RUHUL QUDUS, sprt tercantum dalam ayat quran,," WA ATAINA ISA IBN MARYAMAL BAYINATI WA AYADNAHU BI RUHIL QUDUS,,( QS AL- baqoroh. 253 )Di ayat itu jelas kelihatan kalau Alloh memberi tanda2 kpd maryam ( akan kehamilannya) lewat kabar dari malaikat jibril penyampai wahyu, yaitu dg nama lain dari malaikat jibril ialah RUHUL QUDUS.
Malaikat kanan dan kiri, yaitu malaikat pencatat kebaikan atau kanan yg bernama ROQIB, dan ATIB, malaikat kiri atau pencatat keburukan manusia disebut juga Malaikat hasanah dan Malaikat sayi ah.Sama halnya Malaikat pencabut nyawa yg nama Aslinya adalah Malaikat IZROIL. Nama- nama lain dari para Malaikat mesti kita pahami sbg Nama penegasan akan tugas2 para malaikat itu sndiri, Dan para Malaikat tidak akan turun kebumi kecuali dg izin Alloh, tp para Malaikat di izinkan turun kedunia setahun sekali yaitu di bulan suci Romadhon dg LAILATUL QODAR, RUHUL QUDUS atau Malaikt Jibril yg menjadi pemimpinnya para Malaikat yg turun pd Lailatul Qodar trsbut.

Kisah seorang penjual Bunga

Assalam alaikum,,akhi wa ukhti fillah

Seiring berjalannya waktu,tak satupun manusia mengelak perubahan bentuk dan tenaga, sampailah ke titik tua yang lemah,,ketika menjadi tua riwayat kehidupan seakan mendekati garis finish perpisshan dengan segala amal dan hiruk pikuk kehidupan. diantara pedihnya kehidupan manusia di tuntut untuk tetap bertahan sebagaimana kisah pendek di bawah ini.

Ada seorang nenek pekerjaan sehari-hari adalah penjual bunga di samping masjid yang halamannya ada sebuah pohon mangga besar yang rimbun,
setiap hari si nenek selalu membersihkan daun-daun yang jatuh di halaman masjid itu dengan cara mengambil bukan menyapu.
suatu hari ada seorang anak remaja putri mau beli bunga yang di pajang di tempat yang sangat sederhana,tapi si nenek lagi mengambil daun mangga yang jatuh,kebetulan daunnya tidak banyak yang jatuh saat itu.
nenekpun segera melayani remaja putri tadi.
Dalam sehari nenek mengambil daun-daun itu dua kali sehari pagi dan sore hari,bila adzan berkumandang nenek segera masuk ke masjid untuk sholat,saat hujan turun di sertai tiupan angin kencang nenek malah tersenyum bangga melihat daun-daun yang jatuh,
habis hujan reda menghampiri dagangannya,,apabila belum datang pembeli, nenek segera pula memungut daun mangga,begitu seterusnya,,
tapi suatu hari daun mangga tak satupun yang jatuh, nenek merasa sedih,gelisah,karena tak bisa memungutnya,seebentar2 di tengok halaman masjid dari kejatuhan daun mangga,tapi teta[ bersih.
Ketika sakit daun yang jatuh banyak tapi nenek tak bisa memungutinya, hingga pak IMAM masjid berkunjung ke rumah nenek itu,,terjadilah percakapan,,

Kata Pak Imam : Sakit apa nek,,,?
Jawab si nenek : Banyakkah daun yang jatuh di depan masjid,,?
Pak Imam heran dan bertanya : emang ada apa nek dengan daun yang jatuh,,,,?
nenek menjawab : Aku ingin memungutnya.
pak Imam : nenek istirahat dulu biar cepat sembuh, tapi ada apa sebenarnya dengan daun mangga itu nek,,?
lain kali nenek tak usah pungut lagi daun yang jatuh,,biar di sapu saja sama orang lain.
nenek menjawab : Sesungguhnya aku lebih suka memungut daun mangga yang jatuh dari pada menjual bunga, karena setiap daun yang aku pungut itu sebanyak itu pula aku membaca SUBHANALLOH.
pak Imam tercengang, terharu mendengar keterangan dari nenek sambil mengucapkan ALLOHU AKBAR.

selang beberapa hari si nenek meninggal dunia dalam keadaan HUSNUL KHOTIMAH, dan pak Imam segera mengurus Mayat si nenek,dan ternyata keharuman mayat si nenek semerbak bagai bunga yang di jualnya di samping masjid,
Begitulah kisah nenek yang rajin membaca SUBHANALLOH mendapat balasannya sebanyak daun mangga yang di pungut.

Semoga bisa di ambil pelajaran bagi kita yang masih punya banyak waktu untuk berbuat kebaikan demi diri sendiri,
mudah2an menjadi amal buat kita tauladani.

Wassalam alaikum,

Cinta dan kebencian

Tenaga apakah yang menggerakkan kehidupan?. Cinta dan kebencian. Kedua-dua itulah yang mewarnai sejarah hidup manusia menjadi putih atau hitam. Kerana cinta, Adam dan Hawa bersatu. Kerana cinta, Taj Mahal di India terbina. Dan banyak lagi bukti di dalam dunia nyata ini betapa angungnya cinta itu.

Berawal dari cinta, cerita kehidupan diputar. Tapi sayang, sejak awal mula kisah sejarah manusia ini, cinta telah dikotori oleh kebencian. Kebencianlah yang menyebabkan Qabil membunuh Habil, sebuah tragedi paling tragis untuk pertama kalinya dalam sejarah kemanusiaan. Pembunuhan manusia oleh manusia. Ya, cinta dan kebencian pulalah yang saat ini kita saksikan
meramaikan drama kehidupan. Dunia ini dipenuhi dengan kisah cinta yang begitu mempesona, juga kisah kebencian yang sangat memilukan.
Cinta membuat dunia menjadi kelihatan 'hidup', damai, sejuk, indah, penuh pesona. Sebaliknya kebencian menjadikan dunia ini nampak membujur kaku seperti mayat, seperti perkuburan. Aromanya menyengat tak ubahnya bangkai. Bunga-bunga menjadi layu. Setiap mata menatap penuh kekosongan, kesedihan dan kepiluan.
Cinta menawarkan titis-titis air yang sungguh menyejukkan. Setiap titisannya menghidupkan jiwa yang gersang. Tiap titisannya adalah syurga. Kebencian menyebarkan aroma darah, menitiskan air mata. Tiap titisnya membuat jiwa menjadi gersang. Tiap titisnya adalah api, membakar kehidupan. Panas yang luar biasa. Cinta menggerakkan kebaikan. Kebencian memunculkan kejahatan. Sejarah kebaikan adalah sejarah cinta. Sejarah kejahatan adalah sejarah kebencian. Maka tebarkanlah cinta di segenap penjuru dunia. Berjalanlah dengan cinta. Siramlah setiap relung jiwa yang hampa dengan cinta, niscaya ia menjadi hidup dan penuh pesona.
Pada tahun 1932 Albert Einstein menulis surat kepada Sigmund Freud untuk bertanyakan pendapatnya. Antara kandungan suratnya berbunyi, Apa yang dapat dilakukan manusia agar terhindar dari kutukan peperangan?
Pertanyaan itu muncul barangkali kerana dunia pada masa itu mash dihantui oleh Perang Dunia Pertama yang mengejutkan manusia diseluruh eropah, justeru akibat kerosakan dan penderitaan yang harus ditanggung oleh mereka. Sebagai seorang yang mempunyai keahlian ilmu jiwa, Freud menjelaskan dalam surat yang ditulis sebagai esei yang terkenal iaitu Why War (Mengapa Perang).
Dia menghuraikan tentang adanya dua insting atau lebih mudah disebut sebagai sifat utama manusia iaitu insting Cinta dan insting Benci.
Insting cinta itu baik. Kerana manusia yang memiliki insting ini akan mempunyai sikap positif dengan membawa kepada sikap peduli dan saling memberikan kasih sayang. Ini mengandaikan adanya kepedulian terhadap hidup orang lain, keselamatan, kesejahteraan dan kebahagiaan orang lain.
Namun begitu insting ini juga membawa sekaligus insting kebencian kalau sikap cinta dan kasihnya terhadap orang lain disertai dengan niat memiliki kepada yang dicintainya itu. Dengan itikad ingin memiliki itu, maka terjadilah penguasaan, diktator dan penjajahan dari sipencinta kepada yang dicintai.
Dan kalau perasaan merasa tidak bebas dari yang dicintai ini memberontak, maka terjadilah konflik. Dan konflik ini selalunya diakhiri dengan pemberontakan dan saling mengadu kekuatan. Siapa yang kalah akan menjadi hamba dan siapa yang memang akan menjadi majikan atau dengan kata lain menjadi penguasa.
Maka dari itu bermulalah penderitaan manusia. Pada dasarnya hal-hal yang mirip dengan kedaan sedemikian dapat dilihat dalam praktikal kehidupan sehari-hari kita. Contohnya kedua ibubapa sering mengatakan dirinya sangat mencintai anak-anaknya, seringkali berubah menjadi diktator kepada anak-anaknya. Mereka mahu membentuk anak-anak itu mengikut kemahuanya sendiri.
Anaknya mesti menjadi seorang doktor agar hidupnya kelak tidak sia-sia dan mempunyai masa depan yang baik meskipun si anak merayu mahu memilih jurusan dalam bidang kesastrawan atau mungkin bidang-bidang lain yang sangat jauh bezanya dari bidang kedoktoran. Inilah salah satu konflik yang banyak terjadi dalam masyarakat kita. Bila hal-hal ini terjadi, kebanyakkan dari orang tua akan mengunakan kuasa veto' mereka kepada si anak tadi supaya harus mengkuti kemahuanya. Dalam hal ini, kebahagiaan siapakah yang ingin diwujudkan? Kebahagiaan ibu bapa atau kebahagiaan anak?
Dalam akhbar harian atau tabloit mingguan seriang kita membaca tentang berita ada seorang lelaki yang telah beristri mencintai seorang gadis yang masih dara. Lalu cinta si lelaki tadi berbalas. Akan tetapi apabila istri kepada si lelaki tadi mengetahui bahawa suaminya mencintai wanita lain yang masih muda jelita apa lagi ianya masih dara, berkobarlah rasa bencinya dan dengan begitu tega membunuh si wanita jelita yang dicintai suaminya itu.
Insting cintanya telah berubah menjadi insting merosakan dan membenci, kerana lelaki yang telah mempunyai istri tadi ingin memiliki si gadis bagi kesenanganya sendiri. Boleh jadi juga si istri yang sebelum itu sangat mencintai suaminya akan turut sama membunuh suaminya kerana cintanya telah bertukar menjadi benci dengan mendadak.
Ada juga sebuah sekolah yang sangat ingin menjadi sekolah terbaik dalam negeri itu bahkan sangat ambisi untuk menjadi salah satu dari 10 buah sekolah yang terbaik dalam negara dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi yang secara luaranya sangat terpuji. Maka demi ambisinya itu pemimpin sekolah tersebut sama ada Pengetua atau Guru Besar termasuk guru-guru pengajar menjadi diktator atas murid-muridnya. Dijalankan disiplin yang keras dan berunsur paksaan untuk belajar di luar kewajaran. Hari-hari murid, di sekolah atau dirumah, harus diisi dengan belajar dan belajar. Murid-murid dijadikan korban atas ambisi dan cita-cita sekolah.
Dari episod-episod diatas dengan mudah kita membuat kesimpulan betapa insting cinta boleh berubah menjadi insting benci jika disertai niat menguasai.
Ajaran-ajaran moral terbesar dalam sejarah umat manusia selalu menekankan adanya kasih sayang, cinta antara sesama manusia. Cintailah orang lain seperti saudaramu, meskipun ia berlainan budaya, berlainan kelas sosial, berlainan bangsa, berlainan negara, berlainan agama, usia, keturunan hingga berlainan taraf kehidupan.
Cinta menyatukan, mendamaikan, membahagiakan dan menyenangkan. Kebencian pula melahirkan konflik, kekerasan, perosakan, kebinasaan dan kehancuran umat manusia.
Seperti yang dikatakan Freud, naluri cinta itu berubah menjadi benci kalau disertai dengan nafsu ingin memiliki, iaitu dijadikan objek yang dicintai itu sebahagian dari kebahagiaan dirinya sendiri. Pemikiran ini dikembangkan oleh Erich Fromm dalam bukunya yang terkenal To Have and To Be (Memiliki Dan Menjadi).
Cara hidup ingin memiliki sebenarnya adalah naluri cinta yang berakhir dengan penderitaan, kerosakan, kebinasaan sehingga kematian dari yang dicintai. Cara hidup menjadi inilah hakikat cinta manusia yang sesungguhnya.
Kita mencintai seseorang bukan demi kepentingan semata-mata, tetapi demi yang kita cintai agar tumbuh dan berkembang mencapai kebahagiaanya sendiri. Dengan menolong orang lain, kita menjadi seorang penolong. Dengan memberi kepada orang lain, kita akan tumbuh menjadi seorang pemberi. Dengan melakukan kebaikan terhadap orang lain, diri kita akan tumbuh menjadi orang baik.
Nafsu ingin memiliki ini pula berpusat pada kepentingan diri sendiri. Dengan memiliki kita akan menguasai dan bebas mempergunakan kepemilikan kita untuk kebahagian kita sendiri.
Dalam cara mencintai dan cara hidup ini, maka harus ada yang manjadi korban kepemilikan. Anak menjadi korban kepemilikan ibubapa, si gadis menjadi korban nafsu seksualiti lelaki beristri, murid-murid menjadi korban atas pemburuan ranking nasional. Dari hal demikian, siapakah yang sebenarnya bahagia? Kita mencintai anak-anak kita justeru kerana sedar bahawa mereka adalah manusia dengan karakter dan bercita-cita lain dan tidak sama dengan kita sebagai ibubapanya. Kewajipan cinta kita pada mereka adalah membantu mewujudkan apa yang di inginkan dan apa yang boleh membantu mereka bahagia oleh kita kepada mereka yang kita cintai.
Mencintai , menolong, membantu, berbuat baik kepada orang lain boleh berubah menjadi tindakan diktator dan berakhir dengan jatuhnya korban percintaan, kalau kondisi dan keperluan yang kita cintai tidak di perhitungkan. Mencintai orang lain, berbuat baik untuk orang lain, ternyata tidak semudah yang kita duga. Mencintai dan berbuat baik itu bukan sekedar niat dan tindakan, tetapi juga dengan pengenalan, pengetahuan, pengorbanan, strategi terhadap yang kita cintai dan yang paling utama adalah keikhlasan mencintai tampa ada mempunyai rasa ingin memiliki terhadap sesuatu yang kita cintai itu. Kalau tidak demikian, maka cinta boleh menjadi malapetaka bagi yang kita cintai itu.
Kalau anda jatuh cinta, anda ingin tahu secara terperinci hidup orang yang anda cintai. Misalnya ketika pertama kali bertemu dalam kereta api atau dalam bas dalam sebuah perjalanan yang panjang. Bagaimana riwayat hidupnya, keluarganya, bintang horoskopnya, kesihatanya, cita-citanya dan lain-lain dalam erti kata hal-hal yang terpenting dalam hidupnya. Dan anda mempergunakan taktik melalui informasi itu untuk menyusun strategi bagaimana lebih jauh menaklukan hatinya.
Kalau kita mencintai orang miskin, orang menderita stres (dalam tekanan), orang kena musibah, orang yang sedang bingung, maka kita harus berbuat yang sama sepertinya dan turut merasakan betapa anda simpati dan ingin membahagiakannya.
Surat Einstein kepada Freud menyangkut hal-hal berkenaan dengan perang dan penderitaan serta membuat beberapa andaian kemungkinan lenyapnya spisis bernama manusia akibat perang dimuka bumi ini. Konflik kepentingan, kepemilikan, pemusnahan adalah naluri kebencian manusia. Seperti cinta, manusia juga harus mengenali, memahami dan merasakan akibat kebencian terhadap orang lain.

Dannion Brinkley yang menceritakan pengalaman mati sehingga dua kali dalam bukunya yang bertajuk Saved By The Light, mengisahkan bagaimana dirinya merasa rendah dan hina oleh kejahatan-kejahatanya memukuli orang lain semasa hidupnya. Ia bukan sahaja ingat secara terperinci akan perbuatanya, tetapi juga suasana dan perasaan si korban semasa dia menganiayanya. Dengan mengenali dan merasakan akibat kejahatanya, jiwa Brinkley menilai perbuatanya sendiri yang tidak baik itu. Mengenali dengan baik penderitaan, kebahagiaan, keinginan, kekuatan dan kelemahan yang kita cintai atau kita benci, kiranya dapat mengajar dan memberikan keinsafan kepada kita agar kita mencintai orang lain dengan lebih baik dan benar.
Mencintai sesama manusia itu tidak semudah yang difikirkan. Lebih mudah untuk ditulis dan dihuraikan serta dianalisis dari dijalankan atau di praktikalkan. Sebab cinta itu perbuatan nyata tetapi juga tidak nyata. Kerana ia melibatkan perasaan yang disertai dengan niat yang baik. Dan niat itu juga haruslah dibekali dengan keikhlasan dari keinginan untuk memiliki dan menguasai. Dan perasaan serta perbuatan itu hanya ada dalam diri si pencinta dan yang dicinta. Maka pengetahuan dan pengenalan ketiga unsur cintai itu harus di fahami sebelum terlibat dengan apa yang dinamakan CINTA.

Isalm merengkuh Jiwaku

Kisah Nyata: Ketika Hidayah Islam Merengkuh Jiwaku

Jul 17

Posted by SALAFIYUNPAD™ Namaku Erlina, aku ingin berbagi cerita kepada saudariku muslimah, bukan untuk mengajarkan tentang fiqih atau hadits atau hal lainnya yang mungkin ukhti muslimah telah jauh lebih dulu mengetahuinya daripada aku sendiri. Karena di masa lalu, aku beragama Kristen…
Sejak kecil aku beserta kedua adikku dididik secara kristen oleh kedua orangtuaku, bahkan aku telah dibaptis ketika masih berumur 3 bulan dan saat berusia 18 tahun aku telah menjalani sidhi, yaitu pengakuan setelah seseorang dewasa tentang kepercayaan akan iman kristen di depan jemaat gereja. Aku juga selalu membaca Alkitab dan membaca buku renungan –semacam buku kumpulan khotbah– bersama keluargaku di malam hari. Seluruh keluargaku beragama Kristen dan termasuk yang cukup taat dan aktif. Bahkan dari keluarga besar ayah, seluruhnya beragama Kristen dan sangat aktif di gereja sehingga menjadi pemuka dan pengurus gereja. Sedang dari keluarga ibu, nenekku dulunya beragama Islam, namun kemudian beralih menjadi Katholik.
Sejak kecil aku adalah anak yang sangat aktif dalam kegiatan keagamaan. Tentu saja kegiatan keagamaan yang aku anut saat itu beserta keluarga besarku. Kecintaanku pada agama Kristen demikian kuat mengakar dan terus bertambah kuat seiring pertumbuhanku menjadi wanita dewasa. Sedari kecil aku sangat rajin ikut Sekolah Minggu, bahkan hampir tidak pernah absen. Aku selalu ingin mendengarkan cerita agama Kristen atau cerita dari Alkitab di Sekolah Minggu. Setiap pelajaran Sekolah Minggu kucatat dalam sebuah buku khusus. Cerita-cerita tersebut kuhafal sampai detail, sehingga setiap perayaan Paskah dan Natal aku selalu menjadi juara lomba cerdas tangkas Sekolah Minggu. Pernah suatu ketika, karena aku sering sekali menang, seorang juri memberikan tes tersendiri. Hal ini untuk memastikan bahwa aku layak mendapatkan juara pertama, apalagi saat itu aku masih lebih muda dari peserta dan juara lainnya. Ternyata aku bisa menjawab pertanyaan juri tersebut. Akhirnya aku tetap mendapatkan hadiah, namun hadiah khusus di luar juara satu sampai tiga. Kebijakan ini untuk memberikan kesempatan pada peserta lain untuk menjadi pemenang.
Ketika aku menginjak usia SMP dan SMA, aku tetap aktif dalam kegiatan persekutuan remaja dan pemuda di sekolah. Aku juga aktif di tingkat yang lebih besar yaitu kegiatan persekutuan antar siswa Kristen dari sekolah-sekolah se-kota Magelang, juga persekutuan remaja di gereja. Bahkan aku juga ditunjuk menjadi ketua persekutuan remaja di gereja. Setiap minggu aku disibukkan dengan kegiatan persekutuan, mempersiapkan acara, topik, pembicara, membuat undangan dan menyebar undangan. Aku tidak pernah bosan mengundang rekan-rekan untuk hadir. Walaupun aku tahu ada di antara mereka yang malas hadir, aku tetap memberikan undangan kepada mereka. Betapa semangatnya aku saat itu…
Setelah lulus SMA, aku meneruskan kuliah di FKG UGM. Dan seperti sebelum-sebelumnya, aku kembali aktif di kegiatan keagamaan (Kristen). Kali ini aku mengikuti kegiatan persekutuan mahasiswa di FKG dan di tingkat UGM. Aku sangat senang dan menikmati kegiatanku tersebut saat itu. Bermacam-macam aktifitas, perayaan Natal, Paskah, panitia lomba vokal grup lagu gerejawi dan lainnya aku ikuti. Aku sering mengajak teman-teman-teman satu kos untuk menyanyi bersama lagu-lagu gerejawi di kos, berdiskusi pemahaman kitab dan lainnya.
Ternyata keaktifanku dalam kegiatan keagamaan ini semakin masuk ke dalam ketika aku diajak bergabung dengan pelayanan “Para Navigator”. Pesertanya sebagian besar mahasiswa. Di sini kami belajar banyak hal tentang kekristenan, dibimbing oleh pembimbing rohani dalam satu kelompok, mengadakan diskusi pemahaman Alkitab setiap minggu dengan menggunakan buku panduan seperti kurikulum yang bertingkat dari dasar ke tingkat tinggi. Di sini kami juga diajarkan dan diminta untuk menghafal ayat-ayat Alkitab –dengan diberikan panduan berupa kartu yang berisi ayat untuk dihafalkan-, dan setiap minggu harus bertambah ayat yang kami hafal. Akhirnya aku dapat menyelesaikan paket kurikulum dan diminta membimbing anak rohani. Metode pelayanan ini biasa dikenal dengan metode sel, belajar berkelompok, kemudian berkembang dengan masing-masing anggota yang akan memiliki anak-anak lain untuk dibimbing, sehingga orang-orang yang terlibat di dalamnya akan berkembang dan bertambah banyak. Dalam pelayanan ini, terkadang kami pun diajarkan dan dianjurkan untuk berdakwah mengajak orang lain mengenal dan mengikuti ajaran Kristen.
Entah mengapa, setelah aku masuk stase (tingkatan) klinik, mulai ada beberapa teman (muslim) yang mendekati dan ingin memperkenalkan Islam kepadaku. Reaksiku? Jelas marah dan kutolak mentah-mentah. Pernah juga aku dipinjami Al-Qur’an dan diminta untuk membacanya oleh seorang teman. Sungguh aku sangat marah terhadapnya sampai-sampai aku tak ingin berbicara dengannya.
Sampai akhirnya aku bertemu dengan dia –sebut saja A– yang alhamdulillah kini telah menjadi suamiku. Kalau teman-teman lain ingin memperkenalkan Islam dengan cara langsung dengan Al-Qur’an dan hal-hal lainnya yang jelas-jelas berbau Islam, maka A mengenalkan Islam dari sisi yang beraroma Kristen. Dan aku sangat antusias saat itu. Apalagi ia menyatakan bahwa jika Kristen lebih benar dari Islam, maka dia akan mengikuti agama Kristen. Kesempatan emas! Pikirku. A juga banyak bertanya tentang Bible, bahkan ia katakan telah tamat membaca Alkitab Perjanjian Baru sebanyak tiga kali! Aku pikir, orang ini benar-benar tertarik akan agama Kristen. Aku saja belum pernah membaca dari awal hingga akhir kitab tersebut secara berurutan. Aku semakin bersemangat saat itu. Banyak yang dia ketahui tentang Alkitab Kristen dan tentang Kristen. Ternyata sejak kecil ia bersekolah di sekolah Katholik dan mempelajari agama Katholik serta sejarahnya, dan ketika ia kuliah di UGM, ia juga terkadang berkunjung ke toko buku Kristen untuk membaca.
Namun, yang terjadi selanjutnya ternyata di luar dugaanku. A memang banyak tahu tentang agamaku, namun ia juga memiliki pengetahuan tentang Islam. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang diajukan olehnya dan berkaitan dengan agamaku, yang terkadang pertanyaan itu begitu mudah, namun aku sangat kesulitan menjawabnya. Diskusi-diskusi yang kami lakukan membuat kami menjadi dekat. Aku pun telah lulus kuliah dan bekerja. Begitu pula A, hanya saja dia bekerja di Jakarta. Namun, kami masih terus melanjutkan diskusi tentang agama Kristen yang telah kami lakukan sebelumnya. Ya… masih berlanjut seperti itu, pengenalan tentang agama Islam yang dilakukan dengan cara tidak langsung.
Dari diskusi-diskusi itulah ia terkadang memasukkan sentilan Islam secara tidak langsung dan tidak aku sadari (karena pertanyaan dan hal-hal yang didiskusikan sebenarnya telah jelas jawabannya di Islam). Banyak bentrok di antara kami dalam diskusi tersebut. Kadang bahkan membuat aku marah, menangis, jengkel. Namun diskusi itu terus berlanjut. Masih ada rasa penasaran, jengkel dan marah yang berbaur menjadi satu. Namun… banyak sekali pertanyaan darinya yang tidak bisa aku jawab. Akhirnya A mengusulkan agar meminta pendeta yang ahli untuk diajak diskusi bersama. Wah!! Betapa senangnya aku mendengar sarannya itu. Orang ini benar-benar bersemangat belajar Kristen. Aku sangat berharap akhirnya nanti dia bisa beragama Kristen. Rasanya bahagia jika aku berhasil membuat ia mengikuti iman Kristen.
Dengan sebab tersebut, aku mencari dan menghubungi pendeta yang terkenal, senior dan sangat berkualitas di Jogja. Sebut saja pendeta X. Aku berharap pendeta X dapat membantuku ‘memberi pelajaran’ tentang Kristen kepada A. Keluargaku pun ikut bersemangat dan sangat mendukung rencanaku ini. Saat itu, aku bersyukur bapak pendeta ini mau dan bersedia membantu rencanaku. Akhirnya, kami melakukan diskusi bertiga. Keadaannya saat itu, bukanlah sebagaimana seseorang yang ingin saling berdebat antar agama. Tidak. Kondisi saat itu, baik A maupun aku sama-sama sebagai orang yang belajar dan mencari kebenaran. Walaupun tidak ada pernyataan sebagaimana yang A lakukan bahwa jika Islam lebih benar aku akan mengikuti agamanya.
Mulailah kami berdiskusi setiap pekan di hari Sabtu. Beberapa pertanyaan yang A ajukan antara lain adalah:
Kapan dan bagaimana cara Yesus berpuasa? Mengapa orang Kristen tidak berpuasa?
Tentang penghapusan hukum Taurat (Yesus menolak membasuh tangan sebelum masuk rumah).
Benarkah kisah yang menceritakan Yesus berdoa dengan bersujud? Dan bagaimana orang Kristen berdoa saat ini? Dahulu, orang Yahudi termasuk Yesus dikhitan. Mengapa orang Kristen sekarang tidak? Pendeta menjawab, orang Kristen ada yang berkhitan tapi bukan untuk mengikuti hukum Tuhan (Taurat), tetapi untuk alasan kesehatan.
Mengapa orang Kristen tidak mengenal najis? Padahal hal najis di Taurat lebih berat daripada hukum Islam. Pendeta menjawab, dalam Kristen hal itu tidak perlu karena di dalam tubuh kita juga ada najis.
Apakah surga itu bertingkat-tingkat menurut Kristen?
Pendeta menjawab, “Tidak, dalam Kristen surga tidak bertingkat-tingkat.”
Lalu kami bertanya, “Mengapa dalam injil dikatakan ada surga rendah dan surga tinggi?”
Terdapat ramalan dalam Alkitab tentang kedatangan anak manusia ‘Ia akan berada di perut bumi tiga hari tiga malam’ seperti kejadian nabi Yunus di dalam perut ikan. Siapakah dia?
Pendeta menjawab, “Jelas ramalan untuk Yesus setelah kematian di kayu salib dan dikubur di gua.”
Akhirnya kami bertiga sama-sama menghitung. Dan berkali-kali, hasil perhitungan itu adalah dua hari dua malam atau maksimal adalah tiga hari dua malam dengan konsekuensi memasukkan hari minggu sebagai satu hari penuh, padahal minggu pagi –sebelum matahari terbit- , kubur Yesus telah kosong. Karena perhitungan tersebut tidak cocok dengan ramalan tiga hari tiga malam, pertanyaan tersebut ditunda untuk didiskusikan pekan berikutnya.
Saat kami datang pekan berikutnya, pendeta sudah memiliki jawaban, yaitu perhitungan hari orang Yahudi berbeda dengan kita.
Waktu itu kami tercengang, heran namun akhirnya tersenyum mengerti bahwa sebenarnya pertanyaan ini tidak dapat dijawab oleh sang pendeta. Padahal kejadian nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam gua selama tiga hari tiga malam mestinya lebih bisa menjawab ramalan tersebut.
Ah, saudariku… sebenarnya masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang kami diskusikan saat itu. Kiranya ini cukup untuk menggambarkan diskusi yang terjadi saat itu. Pertanyaan-pertanyaan kami bukanlah pertanyaan yang berat yang berkaitan dengan akidah. Bukan tentang trinitas ataupun ketuhanan Yesus. Namun, itupun banyak yang tidak terjawab. Dan dalam diskusi ini, A tidak pernah mendebat dengan dalil-dalil Islam, Al-Qur’an dan hadits. Sehingga memang terkesan bahwa kami berdua sedang berguru kepada pendeta tersebut.
Kami tidak pernah berdebat, menyalahkan atau mempermalukan beliau. Kami tetap hormat, dan pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan berkesan layaknya konfirmasi, “Apakah ini benar”, “Mengapa seperti ini”, dan semacamnya, kemudian menilai jawaban yang pendeta tersebut berikan. Dan jika kami tahu sebenarnya beliau tidak dapat menjawab pertanyaan kami, dan tampak jawabannya dipaksakan, tidak logis (seperti tentang ramalan tiga hari tiga malam), maka kami hanya tersenyum dan tidak memperpanjang pembahasan hal tersebut. Saat itu, pendeta tersebut menganjurkan agar kami membaca buku karangan seorang Pastor yang berjudul Gelar-Gelar Yesus. Namun, aku malah mendapati, si pengarang justru mengatakan bahwa di Alkitab tidak ada yang secara langsung menyebutkan bahwa Yesus itu Tuhan dan dia tidak pernah menyatakan diri sebagai Tuhan. Sehingga anjuran ini justru menjadi semakin menambah pertanyaanku dan memperbesar keraguanku akan iman Kristen.
***
Setelah diskusi berlangsung beberapa kali, pendeta tersebut minta maaf karena tidak bisa melanjutkan diskusi lagi karena akan pergi ke luar negeri selama beberapa waktu. Beliau merekomendasikan dua orang pendeta untuk menggantikan posisi beliau selama beliau tidak ada. Pendeta pertama adalah seorang yang dulunya beragama Islam namun keluar (murtad) dari agama Islam dan menjadi pendeta. Saat kami mendatangi rumah pendeta ini, dari pembicaraan dengannya terkesan bahwa beliau menolak dan menghindar dengan alasan yang tidak jelas. Pendeta kedua adalah seorang doktor teologia ahli perbandingan agama dan memiliki kedudukan yang cukup tinggi di sebuah universitas. Karena kesibukan dan kedudukan beliau inilah, kami agak kesulitan menemui beliau. Ketika akhirnya kami berhasil menemuinya, ternyata beliau keberatan dan tidak bersedia berdiskusi bersama kami dengan alasan sibuk. Pendeta kedua ini menyarankan agar kami kembali berdiskusi dengan pendeta X. Karena proses diskusi ini (yang tadinya aku berharap begitu banyak para pendeta ini dapat memberi pelajaran pada A) ternyata sedikit terhambat, akhirnya aku mendatangi pendeta X seorang diri. Aku menceritakan semua hal berkenaan dengan latar belakang diskusi ini dan aku memohon kepada beliau untuk membantuku meneruskan proses diskusi dengan A. Sayangnya… ternyata beliau menolak permintaanku dengan alasan yang tidak jelas –bahkan bisa dikatakan tanpa alasan-. Sebagaimana harapan besar lainnya – yang jika tertumpu pada seseorang namun ternyata tidak dipenuhi oleh orang tersebut-, maka kekecewaan yang besar pun kurasakan waktu itu. Ketika aku pamit pulang, pendeta tersebut masih sempat berpesan kepadaku,
“Apapun yang terjadi, jangan sampai kamu menikah dengan dia (A). Kalau dia tidak mau masuk agama Kristen, pertahankan imanmu (iman Kristen).”
Gundah, bingung, sedih, dan kekecewaan yang menumpuk, semua bergumul menjadi satu setelah mendapat berbagai penolakan dari pihak-pihak yang aku harapkan dapat membantuku memberi penjelasan tentang agama Kristen ini kepada A. Bahkan pihak-pihak ini adalah orang yang kuanggap pakar dan ahli sehingga dapat membantuku menjawab dan menjelaskan tentang agama Kristen kepada A. Aku pun merasakan sesuatu yang janggal dari pesan terakhir dari pendeta X. Aku simpulkan bahwa sebenarnya mereka tidak memiliki argumen dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dan aku merasakan bahwa ada sesuatu yang kurang dari agama ini (Kristen).
Sejak itulah, aku berusaha melihat dan menilai Islam dan Kristen sebagai dua agama yang sejajar kedudukannya, dan aku berusaha berada pada posisi netral seakan-akan sedang menjadi juri untuk keduanya. Berat dan tertekan. Itu yang aku rasakan ketika harus bergumul dan berusaha keras untuk melepaskan diri dari doktrin Kristen. Doktrin yang telah aku cintai sejak kecil dan telah kuikat secara sungguh-sungguh. Namun, dari sinilah aku mulai membuka diri dengan selain Kristen. Aku baru bisa mulai mempelajari seperti apa Islam sebenarnya. Kesan pertama yang kudapatkan dalam penilaianku adalah, ‘Apa yang jelek dari Islam? Kelihatannya ajarannya ok ok saja.’ Sambil melakukan ini, aku tetap terus membaca Alkitab Kristen.
Suatu ketika, A mengajukan suatu ayat dalam Alkitab yang mengatakan, ”Jangan sampai kita sudah setiap hari menyeru ‘Tuhan-Tuhan,’ tetapi tidak selamat seperti yang tertulis dalam Injil.”
Kata-kata ini terpatri dalam benakku. Malam harinya, aku mencari ayat itu dalam Alkitab dan menemukannya, yaitu pada Matius 7:21, yang isinya, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan!’ akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-ku yang di sorga.”
Aku termenung seakan-akan tak percaya yang aku baca. Perlahan-lahan ‘ku tutup Alkitab yang sedang kubaca tersebut.
Keesokan harinya dan hari-hari sesudahnya terasa seperti hari penuh perenungan untuk pikiran dan benakku. Walaupun aku (berusaha) beraktifitas seperti biasa, namun pikiranku tidak tenang memikirkan ayat tersebut. Untuk meyakinkan diriku, ‘ku baca kembali ayat tersebut berulang-ulang, namun ternyata aku justru menjadi ketakutan setelah memikirkan makna yang terkandung di dalamnya. Sepertinya ayat ini sangat berkaitan dengan apa yang telah aku lakukan selama ini, dan aku takut ternyata aku termasuk yang pada akhirnya tidak masuk surga. Jangan-jangan apa yang kulakukan selama ini walaupun dengan kecintaan dan kesungguhan dan penuh perjuangan adalah hal sia-sia.
Sejak itu, aku mulai tertarik dengan Islam dan menjadikannya alternatif pengganti agamaku. Aku mulai bekerja di luar kota Yogyakarta di sebuah Puskesmas di Banjarnegara. Sendirian… tanpa sanak saudara ataupun teman dekat dan sahabat yang dapat kuajak diskusi tentang Islam. Aku belajar tentang Islam dari pengajian-pengajian masjid di desa yang terdengar dari pengeras suara atau acara desa dan kecamatan yang biasanya terdapat sentilan tentang ajaran Islam. Dan tentu saja tak ketinggalan, aku belajar dari diskusi yang sangat sangat banyak dengan A.
Sampai pada akhirnya, A menawarkanku untuk masuk Islam, dan akupun menyetujuinya walaupun tidak langsung melaksanakannya. Aku masih terus berdiskusi, belajar dan berpikir sehingga aku benar-benar merasa yakin dan mantap untuk memeluk agama Islam. Dan ketika keyakinan ini bertambah kuat, aku merasa ada kebutuhan mendesak yang harus kulakukan, yaitu aktifitas menyembah Allah. Rasanya keyakinanku akan sia-sia dan terasa hampa jika tidak ada aktifitas ibadah yang harus aku lakukan untuk menyembah Allah. Namun, aku sama sekali belum bisa cara beribadah yang ada pada Islam.
Dengan melihat orang sholat di televisi dan memperhatikan teman sholat, akhirnya aku berusaha meniru gerakan sholat. Tentu saja segala sesuatunya masih kacau saat itu. Dengan hanya memakai piyama tidur (tanpa tahu ada aturan harus menutup seluruh aurat saat shalat) menggelar selimut untuk dijadikan sajadah, dan berdiri tidak mengetahui harus menghadap kemana, aku sholat. Ya! Aku sholat! Hanya dengan tiga kalimat yang aku ketahui, bismillahirrahmanirrahim, allahu akbar, dan alhamdulillah dan dengan gerakan yang tanpa urutan dan aturan. Rasanya melegakan karena aku melepaskan keinginan untuk menyembah satu Ilah dan hanya Ilah inilah yang harus aku sembah. Aku lakukan ini berkali-kali tanpa diketahui oleh siapapun. Aku masih belum mengetahui tentang pembagian sholat yang lima waktu. Aku masih sendirian saat itu, menjadi kepala Puskesmas, dan aku pun masih merahasiakan statusku dari siapapun termasuk staf di kantor bahkan Si A tidak tahu kalau aku melakukan sholat karena aku masih malu, takut dan masih menutup diri. Sehingga tidak ada seorangpun yang dapat mengajariku.
Sampailah waktunya…
Aku dan A memberanikan diri datang kepada orangtuaku. Di situ, A mengutarakan keinginanku untuk memeluk agama Islam kepada orangtuaku. Dapat dibayangkan apa yang terjadi. Kekagetan luar biasa, marah, tidak percaya mengelegak keluar. Orangtua memintaku mengutarakan sendiri hal tersebut, dan aku pun mengatakan hal yang sama, “Aku ingin masuk Islam.” Mereka tetap tidak percaya dan memintaku memikirkannya kembali. Aku kembali ke Banjarnegara dan A juga kembali ke Jakarta tempat ia bekerja.
Beberapa waktu kemudian, Bapak, Ibu dan adikku menemuiku di Banjarnegara. Menanyakan kembali keputusan akhirku. Saat itu, aku meminta A menemaniku, karena aku dalam kondisi sangat takut dan kalut. Jawabanku pun tetap sama, “Aku ingin masuk Islam.”
Betapa orangtuaku marah mendengarnya. Sebuah kemarahan yang aku belum pernah menyaksikan sebelumnya. Ibu berkata, “APA KAMU SANGGUP MENGHIANATI YESUS!!! TEGANYA ENGKAU DENGAN YESUS!!!”
Rasanya hatiku teriris mendengar teriakan marah dan kekecewaan yang luar biasa dari kedua orangtuaku tersebut. Aku pun memahami jika akan seperti ini, karena seluruh keluarga besar beragama Kristen dan hampir seluruhnya adalah aktivis-aktivis gereja, sering berkhotbah di gereja. Tidak ada satupun yang beragama lain. Dan… aku yang diperkirakan juga akan mengabdi dengan sesungguhnya pada agama Kristen ternyata menjadi orang pertama yang masuk ke agama Islam. Tentu ini hal yang sangat berat terutama untuk kedua orangtuaku. Anggapan-anggapan negatif baik dari pihak keluarga, jemaat gereja, keluarga besar lainnya tentu akan datang bertubi-tubi menekan mereka. Dengan keputusanku yang tidak berubah ini, akhirnya hubunganku dengan keluarga menjadi agak renggang.
Derai air mata sejak itu masih terus mengalir. Aku sempat ragu ketika mengingat perkataan ibuku,
“Sanggupkah engkau mengkhianati Yesus.”
“Tegakah pada Tuhan Yesus.”
Pikiranku terus berkecamuk, ‘Benarkah itu? Benarkah aku harus menyembah Yesus? Benarkah jika aku memeluk Islam, Yesus akan marah?’ Berkutat pada kebimbangan antara perkataan orangtuaku dan apa yang telah kupelajari dalam Islam. Dalam puncak kebingunganku, aku bermimpi…
Aku hendak pergi tidur. Tiba-tiba… terdengar ketukan dari jendela kayu yang bersebelahan dengan tempat tidurku. Kubuka jendela tersebut dan aku kaget karena ternyata di depanku ada sesosok Yesus (wajahnya memang tidak jelas, namun berjubah dan dalam mimpi itu aku dipahamkan bahwa itu adalah Yesus). Sosok itu tidak berbicara apa-apa namun tampak seperti tersenyum, tidak marah dan mengulurkan tangannya (seperti) hendak menyalamiku. Sosok tersebut tidak berbicara namun aku dipahamkan bahwa maksud beliau adalah mengucapkan selamat kepadaku. Setelah itu sosok tersebut berlalu.
Aku pun terbangun dalam keadaan bingung dan takut. ‘Apa maksud mimpi ini?’ pikirku. Apakah ini suatu tanda bahwa pilihanku benar.
Waktupun berlalu dan aku semakin mengokohkan keputusanku untuk memeluk agama Islam. A yang hampir selalu hadir dalam perjalananku menggapai hidayah Islam ini akhirnya melamarku. Alhamdulillah… akhirnya orangtuaku pun mengizinkan kami menikah. Hubungan kami dengan keluargaku sudah baik kembali sampai saat ini. Kami menikah dengan wali dari KUA. Rasa haru dan bahagia menyelimutiku saat itu. Setelah menikah, aku langsung minta dibelikan mukena dan minta diajarkan shalat. Dan A terus mendampingiku dan mengajarkanku shalat lima waktu. Sampai aku telah dapat melakukan shalat sendiri, A baru bisa menjalankan kewajibannya untuk shalat di masjid.
Perjalananku dalam memahami Islam tentu saja tidak berhenti sampai di situ. Setelah lima tahun sejak aku masuk ke dalam agama Islam, aku melanjutkan studi S2 di FK UGM, jurusan Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis (minat Histologi dan Biologi Sel) dan aku seperti tersentak untuk kedua kalinya. Aku baru menyadari dan memahami betapa Allah mengatur segala sistem dalam tubuh kita dengan begitu rapi, canggih, teratur, beralasan dan sempurna sampai ke tahap molekuler, tanpa kita sadari. Aku banyak termenung saat menyadari hal itu, namun juga menjadikanku banyak bertanya kepada dosen pakar saat itu. Subhanallah, Dia-lah pencipta, pengatur, pemelihara yang sedemikian rupa rumitnya. Dan tidak mungkin semua itu berjalan, berproses dan bermekanisme dengan sendirinya. Mulai saat itulah aku lebih terpacu lagi untuk belajar dengan membaca dan memahami Al-Qur’an.
Dan proses belajar itu terus berlangsung sampai sekarang. Dahulu aku telah mengetahui bahwa Allah-lah, Ilah yang disembah dalam agama Islam. Namun, perlu waktu bertahun-tahun untuk aku memahami bahwa hanya Allah-lah Ilah yang BERHAK untuk disembah. Dan pemahaman ini ternyata suatu perkembangan, semakin kita belajar mengenal Rabb kita, insya Allah semakin bertambahlah pemahaman dan ketauhidan kita, dan akan semakin sadar bahwa masih banyak sekali hal yang tidak kita ketahui. Dari proses pembelajaran inilah aku semakin memahami siapakah Allah yang selama ini aku sembah, mengapa hanya Allah yang harus aku sembah. Kini aku sedikit lebih paham (karena masih banyak hal yang belum aku pahami), tentang kekuatan rububiyah Allah (sebagai pencipta, yang berkuasa) yang melazimkan bahwa hanya Dia-lah yang berhak disembah dan mengapa aku tidak boleh mempersekutukan-Nya karena jika aku melakukan kesyirikan maka ia akan menjadi dosa yang tak terampuni (jika tidak bertaubat).
Saudariku… agama Islam terlalu tinggi, canggih dan terlalu sempurna, dengan konsepnya yang sangat jelas, sehingga agama-agama lain menjadi sangat lemah untuk menjadi pembandingnya, termasuk agama Kristen yang aku anut dahulu

Tanda-Tanda Sakaratul Maut

Tanda-Tanda Menjelang Sakaratul Maut (Kematian)
Baginda Rasullullah S.A.W bersabda: “Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai ke lutut.

Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar. Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu.”

Sambung Rasullullah S.A.W. lagi:

“Kalau orang yang nazak itu orang yang beriman, maka malaikat Jibril A.S. akan menebarkan sayapnya yang disebelah kanan sehingga orang yang nazak itu dapat melihat kedudukannya di syurga. Apabila orang yang beriman itu melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada disekelilinginya. Ini adalah kerana sangat rindunya pada syurga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibril A.S.”


Kalau orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibril A.S. akan menebarkan sayap disebelah kiri. Maka orang yang nazak tu dapat melihat kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang di sekelilinginya. Ini adalah kerana terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya.

Dari sebuah hadis bahwa apabila Allah S.W.T. menghendaki seorang mukmin itu dicabut nyawanya maka datanglah malaikat maut. Apabila malaikat maut hendak mencabut roh orang mukmin itu dari arah mulut maka keluarlah zikir dari mulut orang mukmin itu dengan berkata:


“Tidak ada jalan bagimu mencabut roh orang ini melalui jalan ini kerana orang ini sentiasa menjadikan lidahnya berzikir kepada Allah S.W.T.”


Setelah malaikat maut mendengar penjelasan itu, maka dia pun kembali kepada Allah S.W.T. dan menjelaskan apa yang diucapkan oleh lidah orang mukmin itu. Lalu Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud:

 “Wahai malaikat maut, kamu cabutlah ruhnya dari arah lain.”

Sebaik saja malaikat maut mendapat perintah Allah S.W.T. maka malaikat maut pun cuba mencabut roh orang mukmin dari arah tangan. Tapi keluarlah sedekah dari arah tangan orang mukmin itu, keluarlah usapan kepala anak-anak yatim dan keluar penulisan ilmu.

Maka berkata tangan: “Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut roh orang mukmin dari arah ini, tangan ini telah mengeluarkan sedekah, tangan ini mengusap kepala anak-anak yatim dan tangan ini menulis ilmu pengetahuan.”

Oleh kerana malaikat maut gagal untuk mencabut roh orang mukmin dari arah tangan maka malaikat maut cuba pula dari arah kaki. Malangnya malaikat maut juga gagal melakukan sebab kaki berkata: “Tidak ada jalan bagimu dari arah ini kerana kaki ini sentiasa berjalan berulang alik mengerjakan solat dengan berjemaah dan kaki ini juga berjalan menghadiri majlis-majlis ilmu.”

Apabila gagal malaikat maut, mencabut roh orang mukmin dari arah kaki, maka malaikat maut cuba pula dari arah telinga. Sebaik saja malaikat maut menghampiri telinga maka telinga pun berkata:”Tidak ada jalan bagimu dari arah ini kerana telinga ini sentiasa mendengar bacaan Al-Quran dan zikir.”

Akhir sekali malaikat maut cuba mencabut orang mukmin dari arah mata tetapi baru saja hendak menghampiri mata maka berkata mata:”Tidak ada jalan bagimu dari arah ini sebab mata ini sentiasa melihat beberapa mushaf dan kitab-kitab dan mata ini sentiasa menangis kerana takutkan Allah.” Setelah gagal maka malaikat maut kembali kepada Allah S.W.T.

Kemudian Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud : “Wahai malaikatKu, tulis AsmaKu ditelapak tanganmu dan tunjukkan kepada roh orang yang beriman itu.” Sebaik saja mendapat perintah Allah S.W.T. maka malaikat maut menghampiri roh orang itu dan menunjukkan Asma Allah S.W.T. Sebaik saja melihat Asma Allah dan cintanya kepada Allah S.W.T maka keluarlah roh tersebut dari arah mulut dengan tenang.

Abu Bakar R.A. telah ditanya tentang kemana roh pergi setelah ia keluar dari jasad. Maka berkata Abu Bakar R.A:”Roh itu menuju ketujuh tempat :

  1. Roh para Nabi dan utusan menuju ke Syurga Adnin.

  2. Roh para ulama menuju ke Syurga Firdaus.

  3. Roh mereka yang berbahagia menuju ke Syurga Illiyyina.

  4. Roh para shuhada berterbangan seperti burung di syurga mengikut kehendak mereka.

  5. Roh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan tidak di langit sampai hari kiamat.

  6. Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.

  7. Roh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka diseksa berserta jasadnya hingga sampai hari Kiamat.”
Telah bersabda Rasullullah S.A.W: Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya:

  1. Orang-orang yang mati syahid.

  2. Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan ramadhan.

  3. Orang berpuasa di hari Arafah.



Tanda-Tanda Menjelang Ajal

  • Tanda 100 Hari Sebelum Meninggal:

Ini adalah tanda pertama dari Tuhan kepada hambanya dan hanya akan disadari oleh mereka yang dikehendakinya. Semua orang akan mendapat tanda ini, hanya saja banyak yang tidak menyadarinya.
Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu Ashar, seluruh tubuh yaitu dari ujung rambut hingga ke ujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan menggigil, contohnya seperti daging lembu yang baru saja disembelih dimana jika diperhatikan dengan teliti, kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar….
Tanda ini rasanya nikmat dan bagi mereka yang sadar dan berdetik di hati bahwa mungkin ini adalah tanda mati, maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sadar akan kehadiran tanda ini.
Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap begitu saja tanpa ada manfaat.
Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini, maka ini adalah peluang terbaik untuk memanfaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.

  • Tanda 40 hari Sebelum Meninggal:
Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Ashar, bahagian pusat kita akan berdenyut-denyut pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya diatas arash ALLAH SWT, maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mulai membuat persediaannya ke atas kita, antaranya ialah ia akan mulai mengikuti kita sepanjang masa
Akan terjadi malaikat maut ini memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung dan linglung seketika…
Adapun malaikat maut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya.

  • Tanda 7 Hari Sebelum Meninggal:
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesaktian dimana orang sakit yang tidak makan, secara tiba-tiba ia berselera untuk makan…

  • Tanda 3 Hari Sebelum Meninggal:
Pada ketika ini akan terasa denyutan di bahgian tengah dahi kita yaitu diantara dahi kanan dan kiri, jika tanda ini dapat dikesan maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti.
Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dikesan jika kita melihatnya dari bahagian sisi…
Telinganya akan layu, bagian ujungnya akan berangsur-angsur masuk ke dalam.
Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakan.

     Tanda 1 Hari Sebelum Meninggal:

Akan berlaku sesudah Ashar ketika kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang yaitu di kawasan ubun-ubun dimana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu ashar keesokan harinya….

  • Tanda Akhir Hidup:
Akan terjadi keadaan bahwa kita akan merasakan sejuk di bagian pusat dan rasa itu akan turun kepinggang dan seterusnya akan naik ke bagian Halkum. Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimat SYAHADAT dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada-Nya yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.

Semua Kekuasaan ALLAH SWT Jadi artikel ini hanya sebagai referensi saja bahan bacaan jangan dijadikan pedoman karena bisa membuat kita syirik karena percaya.jangan lupa shalat dan ibadah.

Tanda-tanda kematian
1. 100 hari : Seluruh badan rasa bergegar.
2. 60 hari : Pusat rasa bergerak-gerak.
3. 40 hari : Daun dengan nama orang yang akan mati di arash akan jatuh dan malaikat maut pun datang kepada orang dengan nama tersebut lalu mendampinginya sehingga saat kematiannya. Kadang-kadang orang yang akan mati itu akan merasa atau nampak kehadiran malaikat maut tersebut dan akan sering kelihatan seperti sedang rungsing.
4. 7 hari : Mengidam makanan.
5. 5 hari : Anak lidah bergerak-gerak.
6. 3 hari : Bahagian tengah di dahi bergerak-gerak.
7. 2 hari : Seluruh dahi rasa bergerak-gerak.
8. 1 hari : Terasa bahagian ubun bergerak-gerak di antara waktu subuh dan ashar.
9. Saat akhir : Terasa sejuk dari bahagian pusat hingga ke tulang solbi (di bahagian belakang badan) Seelok-eloknya bila sudah merasa tanda yang akhir sekali, mengucap dalam keadaan qiam and jangan lagi bercakap-cakap.

Bila Malaikat Mencabut Nyawa
Baginda Rasullullah S.A.W bersabda :
“Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai ke lutut. Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar. Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu.”
Sambung Rasullullah S.A.W. lagi:

“Kalau orang yang nazak itu orang yang beriman, maka malaikat Jibril A.S. akan menebarkan sayapnya yang disebelah kanan sehingga orang yang nazak itu dapat melihat kedudukannya di syurga. Apabila orang yang beriman itu melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada disekelilinginya. Ini adalah kerana sangat rindunya pada syurga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibril A.S.”

Kalau orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibril A.S. akan menebarkan sayap disebelah kiri. Maka orang yang nazak tu dapat melihat kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang di sekelilinginya. Ini adalah kerana terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya.

Dari sebuah hadis bahwa apabila Allah S.W.T. menghendaki seorang mukmin itu dicabut nyawanya maka datanglah malaikat maut. Apabila malaikat maut hendak mencabut roh orang mukmin itu dari arah mulut maka keluarlah zikir dari mulut orang mukmin itu dengan berkata:
“Tidak ada jalan bagimu mencabut roh orang ini melalui jalan ini kerana orang ini sentiasa menjadikan lidahnya berzikir kepada Allah S.W.T.”

Setelah malaikat maut mendengar penjelasan itu, maka dia pun kembali kepada Allah S.W.T. dan menjelaskan apa yang diucapkan oleh lidah orang mukmin itu. Lalu Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud:

“Wahai malaikat maut, kamu cabutlah ruhnya dari arah lain.”
Sebaik saja malaikat maut mendapat perintah Allah S.W.T. maka malaikat maut pun cuba mencabut roh orang mukmin dari arah tangan. Tapi keluarlah sedekah dari arah tangan orang mukmin itu, keluarlah usapan kepala anak-anak yatim dan keluar penulisan ilmu.
Maka berkata tangan : Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut roh orang mukmin dari arah ini, tangan ini telah mengeluarkan sedekah, tangan ini mengusap kepala anak-anak yatim dan tangan ini menulis ilmu pengetahuan.”

Oleh kerana malaikat maut gagal untuk mencabut roh orang mukmin dari arah tangan maka malaikat maut cuba pula dari arah kaki. Malangnya malaikat maut juga gagal melakukan sebab kaki berkata: “Tidak ada jalan bagimu dari arah ini kerana kaki ini sentiasa berjalan berulang alik mengerjakan solat dengan berjemaah dan kaki ini juga berjalan menghadiri majlis-majlis ilmu.”

Apabila gagal malaikat maut, mencabut roh orang mukmin dari arah kaki, maka malaikat maut cuba pula dari arah telinga. Sebaik saja malaikat maut menghampiri telinga maka telinga pun berkata:”Tidak ada jalan bagimu dari arah ini kerana telinga ini sentiasa mendengar bacaan Al-Quran dan zikir.”
Akhir sekali malaikat maut cuba mencabut orang mukmin dari arah mata tetapi baru saja hendak menghampiri mata maka berkata mata:”Tidak ada jalan bagimu dari arah ini sebab mata ini sentiasa melihat beberapa mushaf dan kitab-kitab dan mata ini sentiasa menangis kerana takutkan Allah.”Setelah gagal maka malaikat maut kembali kepada Allah S.W.T.

Kemudian Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud : “Wahai malaikatKu, tulis AsmaKu ditelapak tanganmu dan tunjukkan kepada roh orang yang beriman itu.” Sebaik saja mendapat perintah Allah S.W.T. maka malaikat maut menghampiri roh orang itu dan menunjukkan Asma Allah S.W.T. Sebaik saja melihat Asma Allah dan cintanya kepada Allah S.W.T maka keluarlah roh tersebut dari arah mulut dengan tenang.

Abu Bakar R.A. telah ditanya tentang kemana roh pergi setelah ia keluar dari jasad. Maka berkata Abu Bakar R.A:”Roh itu menuju ketujuh tempat :
1. Roh para Nabi dan utusan menuju ke Syurga Adnin.
2. Roh para ulama menuju ke Syurga Firdaus.
3. Roh mereka yang berbahagia menuju ke Syurga Illiyyina.
4. Roh para shuhada berterbangan seperti burung di syurga mengikut kehendak mereka.
5. Roh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan tidak di langit sampai hari kiamat.
6. Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.
7. Roh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka diseksa berserta jasadnya hingga sampai hari Kiamat.”

Telah bersabda Rasullullah S.A.W: Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya:
1. Orang-orang yang mati syahid.
2. Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan ramadhan.
3. Orang berpuasa di hari Arafah.
Sekian untuk ingatan kita bersama.
Wassallam.

Nabi Muhammad menikahi Aisyah

BUKTI #1: PENGUJIAN TERHADAP NARASUMBER
Sebagian besar riwayat yang menceritakan hal ini yang tercetak di hadits yang semuanya diriwayatkan hanya oleh Hisyam ibnu `Urwah, yang mencatat atas otoritas dari Bapaknya yang mana seharusnya minimal 2 atau 3 orang harus mencatat hadist serupa juga. Adalah aneh bahwa tak ada seorang pun yang di Madinah menceritakan hal ini, Hisyam ibnu `Urwah tinggal di Madinah sampai usia 71 tahun baru menceritakan hal ini, disamping kenyataan adanya banyak murid-murid di Madinah termasuk Malik ibnu Anas yang masyhur, tidak menceritakan hal ini. Asal dari riwayat ini adalah dari orang-orang Iraq, di mana Hisyam tinggal disana dan pindah dari Madinah ke Iraq pada usia tua. Tahzibu at-Tahzib, salah satu buku yang cukup terkenal yang berisi catatan para periwayat hadist, menurut Yaqub ibnu Shaibah mencatat : ”Hisyam sangat bisa dipercaya, riwayatnya dapat diterima, kecuali apa-apa yang dia ceritakan setelah pindah ke Iraq” (Tahzibu at-Tahzib, Ibnu Hajar Al-`Asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, 15th century. Vol 11, h. 50).

Dalam pernyataan lebih lanjut bahwa Malik ibnu Anas menolak riwayat Hisyam yang dicatat dari orang-orang Iraq: ”Saya pernah diberitahu bahwa Malik menolak riwayat Hisyam yang dicatat dari orang-orang Iraq” (Tahzibu at-Tahzib, Ibnu Hajar Al-`Asqala’ni, Dar Ihya al-turath al-Islami, Vol.11, h. 50). Mizanu al-I`tidal, buku lain yang berisi uraian riwayat hidup para periwayat hadist Nabi saw mencatat: ”Ketika masa tua, ingatan Hisyam mengalami kemunduran yang mencolok” (Mizanu al-I`tidal, Al-Dzahabi, Al-Maktabatu’l-athriyyah, Sheikhupura, Pakistan, Vol. 4, h. 301).

KESIMPULAN: berdasarkan referensi ini, ingatan Hisyam sangatlah jelek dan riwayatnya setelah pindah ke Iraq sangat tidak bisa dipercaya, sehingga riwayatnya mengenai umur pernikahan Siti Aisyah r.a. adalah tidak dapat dipercaya.
KRONOLOGI: Penting untuk mencatat dan mengingat tanggal penting dalam sejarah Islam:
Sebelum 610 M: Jahiliyah (era pra-Islam) sebelum turun wahyu
610 M: turun wahyu pertama dan Abu Bakar menerima Islam
613 M: Nabi Muhammad s.a.w. mulai mengajar ke Masyarakat
615 M: Hijrah ke Abyssinia.
616 M: Umar bin al-Khattab menerima Islam.
620 M: dikatakan Nabi s.a.w. meminang Aisyah
622 M: Hijrah ke Yathrib, kemudian Yathrib dinamai Madinah al-Munawwarah
623/624 M: dikatakan Nabi s.a.w. berumah tangga dengan Aisyah

BUKTI #2: MEMINANG
Menurut Thabari (juga menurut Hisyam ibnu `Urwah, Ibnu Hunbal dan Ibnu Sad), Aisyah dipinang pada usia 7 tahun dan mulai berumah tangga pada usia 9 tahun.
Tetapi, di bagian lain, At-Thabari mengatakan: ”Semua anak Abu Bakr (4 orang) dilahirkan pada masa Jahiliyah dari 2 isterinya” (Tarikhu al-umam wa al-muluk, At-Thabari, Vol. 4, h. 50, Arabic, Dara’l-fikr, Beirut, 1979). Jika Aisyah dipinang thn 620 M (Aisyah umur 7 tahun) dan berumah tangga tahun 623/624 M (usia 9 tahun), ini mengindikasikan bahwa Aisyah dilahirkan pada 613 M. Sehingga berdasarkan tulisan At-Thabari, Aisyah seharusnya dilahirkan pada 613 M, yaitu 3 tahun sesudah masa Jahiliyah usai (610 M). Thabari juga menyatakan bahwa Aisyah dilahirkan pada saat Jahiliyah. Jika Aisyah dilahirkan pada era Jahiliyah, seharusnya minimal Aisyah berumur 14 tahun ketika dinikahi. Intinya: Thabari mengalami kontradiksi dalam periwayatannya.
KESIMPULAN: At-Thabari tak dapat dipercaya mengenai umur Aisyah ketika menikah.

BUKTI #3: Umur Aisyah jika dihubungkan dengan umur Fatimah
Menurut Ibnu Hajar, ”Fatimah dilahirkan ketika Ka`bah dibangun kembali, ketika Nabi saw berusia 35 tahun… Fatimah 5 tahun lebih tua dari Aisyah” (Al-isabah fi tamyizi ash-shahabah, Ibnu Hajar al-Asqalani, Vol. 4, h. 377, Maktabatu’l-Riyadh Al-Haditha, Al-Riyadh,1978).
Jika pernyataan Ibnu Hajar faktual, berarti Aisyah dilahirkan ketika Nabi berusia 40 tahun. Jika Aisyah dinikahi Nabi pada saat usia Nabi 52 tahun, maka usia Aisyah ketika menikah adalah 12 tahun.
KESIMPULAN: Ibnu Hajar, Thabari, Ibnu Hisyam, dan Ibnu Humbal kontradiksi satu sama lain. Tetapi tampak nyata bahwa riwayat Aisyah menikah usia 7 tahun adalah mitos tak berdasar.

BUKTI #4: Umur Aisyah dihitung dari umur Asma’
Menurut Abdur Rahman ibnu Abi Zannad: ”Asma lebih tua 10 tahun dibanding Aisyah” (Siyar Al-a’lam An-nubala’, Al-Dzahabi, Vol. 2, h. 289, Arabic, Mu’assasatu’l-risalah, Beirut, 1992).
Menurut Ibnu Kathir: ”Asma lebih tua 10 tahun dari adiknya [Aisyah]” (Al-Bidayah wa an-nihayah, Ibnu Kathir, Vol. 8, h. 371, Dar al-fikr al-`arabi, Al-Jizah, 1933).
Menurut Ibnu Kathir: ”Asma melihat pembunuhan anaknya pada tahun 73 H, dan 5 hari kemudian Asma meninggal. Menurut riwayat lainnya, dia meninggal 10 atau 20 hari kemudian, atau beberapa hari lebih dari 20 hari atau 100 hari kemudian. Riwayat yang paling kuat adalah 100 hari kemudian. Pada waktu Asma meninggal, dia berusia 100 tahun” (Al-Bidayah wa An-nihayah, Ibnu Kathir, Vol. 8, h. 372, Dar al-fikr al-`arabi, Al-Jizah, 1933)
Menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani: ”Asma hidup sampai 100 tahun dan meninggal pada 73 atau 74 H.” (Taqribu At-tahdzib, Ibnu Hajar Al-Asqalani, h. 654,Arabic, Bab fi’l-nisa’, al-harfu’l-alif, Lucknow).

Menurut banyak ahli sejarah, Asma, saudara tertua dari Aisyah, berselisih usia 10 tahun dengan Aisyah. Jika Asma wafat pada usia 100 tahun di tahun 73 H, Asma seharusnya berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (622 M). Jika Asma berusia 27 atau 28 tahun ketika hijrah (ketika Aisyah berumah tangga), Aisyah seharusnya berusia 17 atau 18 tahun. Jadi, Aisyah berusia 17 atau 18 tahun ketika hijrah pada tahun dimana Aisyah berumah tangga. Berdasarkan Ibnu Hajar, Ibnu Katir, dan Abdur Rahman ibnu Abi Zannad, usia Aisyah ketika beliau berumah tangga dengan Rasulullah adalah 19 atau 20 tahun. Dalam bukti # 3, Ibnu Hajar memperkirakan usia Aisyah 12 tahun dan dalam bukti #4 Ibnu Hajar mengkontradiksi dirinya sendiri dengan pernyataannya usia Aisyah 17 atau 18 tahun. Jadi mana usia yang benar? 12 atau 18 tahun?
Kesimpulan: Ibnu Hajar tidak valid dalam periwayatan usia Aisyah.

BUKTI #5: Perang BADAR dan UHUD
Sebuah riwayat mengenai partisipasi Aisyah dalam Perang Badr dijabarkan dalam hadist Muslim (Kitabu Al-Jihad wa As-Siyar, Bab Karahiyati Al-Isti`anah fi Al-Ghazwi bikafir). Aisyah, ketika menceritakan salah satu momen penting dalam perjalanan selama perang Badar, mengatakan: ”ketika kita mencapai Shajarah”. Dari pernyataan ini tampak jelas, Aisyah merupakan anggota perjalanan menuju Badar. Sebuah riwayat mengenai pastisipasi Aisyah dalam Uhud tercatat dalam Bukhari (Kitabu al-jihad wa as-siyar, Bab Ghazwi an-nisa’ wa qitalihinna ma`a ar-Rijal) : ”Anas mencatat bahwa pada hari Uhud, Orang-orang tidak dapat berdiri dekat Rasulullah. [pada hari itu,] Saya melihat Aisyah dan Umm-i-Sulaim dari jauh, Mereka menyingsingkan sedikit pakaian-nya [untuk mencegah halangan gerak dalam perjalanan tsb].” Lagi-lagi, hal ini menunjukkan bahwa Aisyah ikut berada dalam perang Uhud dan Badr. Diriwayatkan oleh Bukhari (Kitabu al-Maghazi, Bab Ghazwati’l-khandaq wa hiya’l-ahza’b) : ”Ibnu `Umar menyatakan bahwa Rasulullah tidak mengijinkan dirinya berpartisipasi dalam Uhud, pada ketika itu, Ibnu Umar berusia 14 tahun. Tetapi ketika perang Khandaq, ketika berusia 15 tahun, Nabi mengijinkan Ibnu Umar ikut dalam perang tsb.”
Berdasarkan riwayat di atas, (a) anak-anak berusia dibawah 15 tahun akan dipulangkan dan tidak diperbolehkan ikut dalam perang, dan (b) Aisyah ikut dalam perang Badar dan Uhud

KESIMPULAN: Aisyah ikut dalam perang Badar dan Uhud jelas mengindikasikan bahwa beliau tidak berusia 9 tahun ketika itu, tetapi minimal berusia 15 tahun. Disamping itu, wanita-wanita yang ikut menemani para pria dalam perang sudah seharusnya berfungsi untuk membantu, bukan untuk menambah beban bagi mereka. Ini merupakan bukti lain dari kontradiksi usia pernikahan Aisyah.

BUKTI #6: Surat Al-Qamar (Bulan)
Menurut beberapa riwayat, Aisyah dilahirkan pada tahun ke delapan sebelum hijriyah. Tetapi menurut sumber lain dalam Bukhari, Aisyah tercatat mengatakan hal ini: ”Saya seorang gadis muda (“jariyah” dalam Bahasa Arab) ketika ayat ke-46 dari Surat Al-Qamar diturunkan” (Sahih Bukhari, Kitabu At-Tafsir, Bab Qaulihi Bal al-sa`atu Maw`iduhum wa’l-sa`atu Adha’ wa Amarr).

Surat ke-54 (Al-Qamar) dari Al-Quran diturunkan pada tahun ke delapan sebelum Hijriyah (The Bounteous Koran, M.M. Khatib, 1985), menunjukkan bahwa surat tsb diturunkan pada tahun 614 M. Jika Aisyah memulai berumahtangga dengan Rasulullah pada usia 9 thn di tahun 623 M atau 624 M, Aisyah masih bayi yang baru lahir (“sibyah” dalam Bahasa Arab) pada saat Surat Al-Qamar diturunkan. Menurut riwayat diatas, secara aktual tampak bahwa Aisyah adalah gadis muda (jariyah), bukan bayi yang baru lahir (sibyah) ketika pewahyuan Al-Qamar. Jariyah berarti gadis muda yang masih suka bermain (Lane’s Arabic English Lexicon). Jadi, Aisyah telah menjadi “ariyah” (gadis muda), bukan “sibyah” (bayi), jadi telah berusia 6-13 tahun pada saat turunnya surah Al-Qamar, dan oleh karena itu sudah pasti berusia 14-21 tahun ketika dinikahi Nabi.
Kesimpulan: riwayat ini juga mengkontraskan riwayat pernikahan Aisyah yang berusia 9 tahun.

BUKTI #7: Terminologi Bahasa Arab
Menurut riwayat dari Ahmad ibnu Hanbal, sesudah meninggalnya isteri pertama Rasulullah, Khadijah r.a., Khaulah datang kepada Nabi dan menasehati Nabi untuk menikah lagi, Nabi bertanya kepadanya tentang pilihan yang ada di pikiran Khaulah. Khaulah berkata: ”Anda dapat menikahi seorang gadis (bikr) atau seorang wanita yang pernah menikah (thayyib)”. Ketika Nabi bertanya tentang identitas gadis tersebut (bikr), Khaulah menyebutkan nama Aisyah. Bagi orang yang paham bahasa Arab akan segera melihat bahwa kata “bikr” dalam bahasa Arab tidak digunakan untuk gadis belia berusia 9 tahun. Kata yang tepat untuk gadis belia yang masih suka bermain-main adalah, seperti dinyatakan di muka, adalah “jariyah”. Di sisi lain, “Bikr” digunakan untuk seorang wanita yang belum menikah serta belum punya pertautan pengalaman dengan pernikahan, sebagaimana kita pahami dalam kata Inggris “virgin“.
Oleh karena itu, tampak jelas bahwa gadis belia 9 tahun bukanlah “gadis” (bikr) (Musnad Ahmad ibnu Hanbal, Vol. 6, h.210, Arabic, Dar Ihya al-turath al-`arabi, Beirut).
Kesimpulan: Arti literal dari kata “bikr” (gadis) dalam hadist diatas adalah ”wanita dewasa yang belum punya pengalaman seksual dalam pernikahan.” Oleh karena itu, Aisyah adalah seorang wanita dewasa pada waktu Rasulullah Muhammad s.a.w. menikahinya.

BUKTI #8: Teks Al-Qur’an
Seluruh muslim setuju bahwa Al-Quran adalah buku petunjuk. Jadi, kita perlu mencari petunjuk dari Al-Qur’an untuk membersihkan kabut kebingungan yang diciptakan oleh para periwayat pada periode klasik Islam mengenai usia Aisyah dan pernikahannya. Apakah Quran mengijinkan atau melarang pernikahan dari gadis belia berusia 7 tahun? Tak ada ayat yang secara eksplisit mengijinkan pernikahan seperti itu. Ada sebuah ayat, yang bagaimanapun, yang menuntun para muslim dalam mendidik dan memperlakukan anak yatim. Petunjuk Qur’an mengenai perlakuan anak yatim juga valid diaplikasikan pada anak kita sendiri sendiri. Ayat tersebut mengatakan: ”Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.” (QS 4:5)
Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya.” (QS 4:6)

Dalam hal seorang anak yang ditinggal orang tuanya, seorang muslim diperintahkan untuk (a) memberi makan mereka, (b) memberi pakaian, (c) mendidik mereka, dan (d) menguji mereka terhadap kedewasaan “sampai usia menikah” sebelum mempercayakan mereka dalam pengelolaan keuangan.

Disini, ayat Al-Qur’an menyatakan tentang butuhnya bukti yang teliti terhadap tingkat kedewasaan intelektual dan fisik melalui hasil test yang obyektif sebelum memasuki usia nikah dan untuk mempercayakan pengelolaan harta-harta kepada mereka. Dalam ayat yang sangat jelas di atas, tidak ada seorangpun dari muslim yang bertanggungjawab akan melakukan pengalihan pengelolaan keuangan pada seorang gadis belia berusia 7 tahun. Jika kita tidak bisa mempercayai gadis belia berusia 7 tahun dalam pengelolaan keuangan, gadis tsb secara tidak memenuhi syarat secara intelektual maupun fisik untuk menikah. Ibnu Hambal (Musnad Ahmad ibnu Hambal, vol.6, h. 33 dan h. 99) menyatakan bahwa Aisyah yang berusia 9 tahun lebih tertarik untuk bermain dengan mainannya daripada mengambi tugas sebagai isteri. Oleh karena itu sangatlah sulit untuk mempercayai, bahwa Abu Bakar, seorang tokoh muslim, akan mempertunangkan anaknya yang masih belia berusia 7 tahun dengan Nabi yang berusia 50 tahun. Sama sulitnya untuk membayangkan bahwa Nabi menikahi seorang gadis belia berusia 7 tahun.

Sebuah tugas penting lain dalam menjaga anak adalah mendidiknya. Marilah kita memunculkan sebuah pertanyaan, ”berapa banyak di antara kita yang percaya bahwa kita dapat mendidik anak kita dengan hasil memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 atau 9 tahun?” Jawabannya adalah NOL BESAR. Logika kita berkata adalah tidak mungkin tugas mendidik anak kita dengan memuaskan sebelum mereka mencapai usia 7 tahun, lalu bagaimana mungkin kita percaya bahwa Aisyah telah dididik secara sempurna pada usia 7 tahun seperti diklaim sebagai usia pernikahannya?

Abu Bakar merupakan seorang yang jauh lebih bijaksana dari kita semua, jadi dia akan merasa dalam hatinya bahwa Aisyah masih seorang anak-anak yang belum secara sempurna sebagaimana dinyatakan Qur’an. Abu Bakar tidak akan menikahkan Aisyah kepada seorangpun. Jika sebuah proposal pernikahan dari gadis belia dan belum terdidik secara memuaskan datang kepada Nabi, Beliau akan menolak dengan tegas karena itu menentang hukum-hukum Al-Quran.
Kesimpulan: Pernikahan Aisyah pada usia 7 tahun akan menentang hukum kedewasaan yang dinyatakan Al-Quran. Oleh karena itu, cerita pernikahan Aisyah gadis belia berusia 7 tahun adalah mitos semata.

BUKTI #9: Ijin dalam pernikahan
Seorang wanita harus ditanya dan diminta persetujuan agar pernikahan yang dia lakukan menjadi syah (Mishakat al Masabiah, translation by James Robson, Vol. I, h. 665). Secara Islami, persetujuan yang kredible dari seorang wanita merupakan syarat dasar bagi keabsyahan sebuah pernikahan. Dengan mengembangkan kondisi logis ini, persetujuan yang diberikan oleh gadis belum dewasa berusia 7 tahun tidak dapat diautorisasi sebagai validitas sebuah pernikahan. Adalah tidak terbayangkan bahwa Abu Bakar, seorang laki-laki yang cerdas, akan berpikir dan menanggapi secara keras tentang persetujuan pernikahan gadis 7 tahun (anaknya sendiri) dengan seorang laki-laki berusia 50 tahun. Serupa dengan ini, Nabi tidak mungkin menerima persetujuan dari seorang gadis, yang menurut hadits dari Muslim, masih suka bermain-main dengan bonekanya ketika berumah tangga dengan Rasulullah.
Kesimpulan: Rasulullah Muhammad s.a.w. tidak menikahi gadis berusia 7 tahun karena tidak memenuhi syarat dasar sebuah pernikahan Islami tentang klausa persetujuan dari pihak isteri. Oleh karena itu, hanya ada satu kemungkinan yaitu: Nabi menikahi Aisyah saat dia seorang wanita yang dewasa secara intelektual maupun fisik.

RANGKUMAN:
Tidak ada tradisi Arab untuk menikahkan anak perempuan atau laki-laki yang berusia 7 tahun. Demikian juga tidak ada pernikahan Rasulullah s.a.w. dan Aisyah ketika berusia 7 tahun. Orang-orang Arab tidak pernah keberatan dengan pernikahan ini, karena hal ini tak pernah terjadi sebagaimana isi beberapa riwayat.

Jelas nyata, riwayat pernikahan Aisyah pada usia 7 tahun oleh Hisyam ibnu `Urwah tidak bisa dianggap sebagai kebenaran, dan bertentangan dengan riwayat-riwayat lain. Lebih jauh, tidak ada alasan yang nyata untuk menerima riwayat Hisyam ibnu `Urwah sebagai kebenaran ketika para pakar lain, termasuk Malik ibnu Anas, melihat riwayat Hisyam ibnu `Urwah selama di Iraq adalah tidak dapat dipercaya. Pernyataan-pernyataan dari Tabari, Bukhari dan Muslim menunjukkan mereka saling bertentangan satu sama lain mengenai usia menikah bagi Aisyah. Lebih jauh, beberapa pakar periwayat mengalami kontradiksi internal dengan riwayat-riwayatnya sendiri. Jadi, riwayat usia Aisyah 7 tahun ketika menikah adalah tidak dapat dipercaya karena adanya kontradiksi2 yang nyata pada catatan klasik dari pakar2 sejarah Islam.

Oleh karena itu, tidak ada alasan absolut untuk menerima dan mempercayai usia Aisyah 7 tahun ketika menikah sebagai sebuah kebenaran disebabkan cukup banyak latar belakang untuk menolak riwayat tsb dan lebih layak disebut sebagai mitos semata. Bahkan, Al-Qur’an menolak pernikahan gadis dan lelaki yang belum dewasa, sebagaimana tidak layak membebankan kepada mereka tanggung jawab-tanggung jawab orang dewasa.

Sebenarnya Nabi Muhammad s.a.w. menikahi Siti Aisyah r.a. saat beliau berusia 19 tahun.